Begitu buka pintu, istriku langsung berhadapan dengan seorang lelaki
dengan perawakan sedang. Nampak matanya tajam menembusi mata istriku.
Sesaat istriku terpana. Belum seutuhnya menyadari keadaan ketika lelaki
itu mengucapkan, 'Selamat siang, buu ..', yang secara reflek dijawabnya
'selamat siang'. 'Madu bu, madu asli Sumbawa, bagus untuk kesehatan
sekeluarga. Murah saja bu, buat ongkos pulang'. Begitu lelaki itu
langsung terus nyerocos.
Dan istriku, nggak tahu kenapa, dia
tidak begitu mendengarkan omongannya tapi justru memperhatikan sosok
lelaki tersebut. Tampak olehnya lelaki dibalut kulit kehitaman, alisnya
tebal. Dan matanya yang tajam itu begitu terasa menusuki matanya. Dan
anehnya jantungnya langsung deg-degan. Dia merasakan ada pesona membakar
yang langsung melanda hatinya, perasaannya. Lelaki itu setengah baya,
kira-kira 35 tahunan. Dengan baju kotak-kotak dan celana khakinya yang
walaupun nampak agak kasar dan kumuh, lelaki itu begitu jantan. Dan
itulah yang memuat jantung istriku deg-degan berdebar.
Tak pernah
perasaan macam itu hadir di hati istriku. Sepanjang ini dia merupakan
type istri yang sangat setia. Sebagai seorang perempuan tak pernah
selintaspun hadir dalam hati dan pikirannya mengenai lelaki lain kecuali
suaminya yang sangat dicintai dan hormatinya.
Tetapi kenapa
sekarang ini tiba-tiba ada perasaan lain menghadapi lelaki ini.
Pandangan mata lelaki itu, kenapa membuat jantungnya berdebar. Dan ahh
.., lantas saat itu hadir kerinduannya pada sang suami. Bayangan belaian
suami yang menelusuri tubuhnya. Hendusan nafasnya yang meniupi
telinganya hingga bergidik birahinya bangkit bergetar.
'Bu, koq
ibu nampak pucat, sakit ..??', tiba-tiba istriku tersedar, ' ..e
..ng..ngg..gak, nggak .. pa pa .. Ah maaf, silahkan masukk .., mari
sini, silahkan duduk .. ', jawab istriku dengan gugup dan serta merta
menyilahkan lelaki asing itu untuk memasuki rumahnya, yang kemudian
langsung disusul perasaan menyesal, kenapa dia persilahkan orang asing
memasuki kerumah dan bahkan mempersilahkan duduk. Rupanya istriku
menjadi salah tingkah. Sesaat dia ingin menahan, '..eehh ..', terpikir
untuk mencabut ajakan masuk rumah tadi, tetapi ..perasaannya nggak enak
setelah lelaki dengan botol-botol madunya itu masuk menaruh bawaannya
dan duduk di sofa panjang ruang tamu. Sekali lagi dia ingat suaminya.
Suaminya yang sering duduk di sofa tersebut sambil membaca koran atau
majalah. Pada saat-saat seperti itu dia biasanya mendekat, menaruh
tangannya dipangkuannya yang langsung disambut oleh suaminya dengan
begitu mesra, dirangkulnya dan diciuminya. Terkadang ah .. belaian mesra
kemudian berlanjut menjadi asyik masuk sebagaimana lelaki dan perempuan
yang suami istri.
Dan lelaki asing itu sekarang duduk di sofa
yang sama. Sesaat timbul rasa takut, siapa tahu dia mempunyai
maksud-maksud jahat. Tetapi matanya itu, walaupun sosoknya agak kasar
dari matanya itu nampaknya lelaki asing ini baik. Istriku merasa tidak
perlu menampakkan cemas menghadapinya. 'Duduk dulu ya mas, ..mau minum
apa??' eehh ..bahkan selanjutnya dia juga menawarkan minum. Dan tanpa
menunggu jawabannya istriku langsung ke dapur membuatkan minuman.
Saat
hendak menyuguhkan, nalurinya mengingatkan untuk sedikit dandan, menata
rambutnya, bajunya. Dia menuju ke kamar, kedepan kaca dan meja rias.
Dipenghujung usianya yang 42 th. dirinya masih cantik, sebagaimana
komentar banyak orang. Dia menyisir, menggunakan bando,
memantas-mantaskan roknya, blusnya. Dan tidak lupa ..crot crot, sedikit
minyak wangi di tubuhnya. Selintas terpikir ..mau apaa ini ..adakah jiwa
petualangan di hatinya?? Mau ngapain kamu jengg ..?? Begitu pikirnya ..
'Ah,
ibu jadi repot nih ..', begitu basa-basi lelaki asing itu. 'Nggaak
..ada koq, silahkan minum..', dia sepertinya sengaja melemparkan
senyuman, kemudian dia balik ke dapur mengembalikan nampan. Saat hendak
balik menemui tamunya, terpikir ingin iseng sedikit. Dia masuk ke kamar.
Ada celah kecil dari kamar dimana dia bisa mengintip lelaki itu.
Nampak
olehnya lelaki itu mengambil cangkir teh dan menyeruput isinya .. Jelas
kini. Kekumuhannya, mungkin karena menjadi orang jalanan, tidak
mempengaruhi tampilannya yang sangat jantan. Wajahnya tidak cakep tetapi
nampak wajah yang tegas dengan sedikit guratan kesungguhan pada dahinya
dan kelopak bawah matanya. Dan pandangan matanya itu lhoo .. Aahh ..,
kenapa lelaki seperti itu cuma kerja jadi pedagang keliling jual madu ..
Tetapi yah, ..siapa tahu .. Jakarta yang keras macam ini membuat
sesorang harus berjuang untuk hidupnya ..dan melakukan apa saja yang
suka atau tidak suka harus dilakukan untuk mempertahankan hidup.
Kini
nampak dia itu duduk sedikit santai. Bersandar di jok sofa, kakinya
selonjor kelantai dengan sedikit merenggangkan pahanya. Ahh .. Istriku
kembali ingat suaminya ..begitulah duduknya sesaat pulang dari kantor.
Debar jantung istriku bangkit kembali. Dia perhatikan celana khaki yang
agaknya dekil itu. Tepat di daerah selangkangannya, nampak tonjolan
menggunung. Dan yang membuat istriku semakin penasaran adalah, dengan
tangannya yang nampak berotot, sesekali lelaki itu mengelusi tonjolan
tersebut sambil matanya setengah meram seakan menikmati.
Uhh
..kenapa lelaki itu berbuat demikian..ah ..mungkin hanyalah kebiasaan.
Tetapi bagi istriku hal tersebut membuat darahnya terpacu ke atas.
Wajahnya menjadi nanar, matanya pasti memerah dan tanpa sengaja,
lidahnya menjilati bibirnya dan kemudian menggigitnya. Dia menahan suatu
gejolak ..gejolak birahi.. Perasaan yang sama seperti saat suaminya
membelai kemudian mengendusi lehernya, hadir dari belakang celah sempit
di kamarnya saat dia mengintip lelaki asing itu. Eehh .. kenapa sih aku
ini ..? Setengah heran masih bertanya pada diri ..
Tiba-tiba
terlintas olehnya akan ulah ngintipnya itu. Sejak SMP diantara
teman-temannya dia sering disebut sebagai petualang. Memang, walaupun
anak perempuan dia senang sekali dengan hal-hal petualangan. Dia naik
gunung, jalan menyelusuri sungai, panjat tebing dsb. Bahkan di kotanya
dia diangkat menjadi salah satu pengurus klub pecinta alam. Sudah begitu
lama itu berlalu. Sejak berumah tangga kesenangan petualangan itu pupus
sendiri. Sudah lupa. Dan kini, saat ngintip tamu asingnya itu dia ingat
jiwa petualangan itu lagi. 'Masih adakah jiwa itu padaku?', setengah
bertanya dalam hatinya.
Dan jawabannya adalah hati yang gemetar
dan jantung yang degupnya sangat keras hingga seakan tubuhnya bergoyang.
Dia ingat saat-saat ber-ada di suatu peristiwa panjat tebing. Saat itu
dia harus menembus satu celah sulit, dan berhasil. Saat seperti itu
ketegangan yang amat dirasakan memacu adrenalinnya. Dan ketegangan
semacam itu saat ini dia rasakan kembali. Kerinduan akan petualangan
masa muda tiba-tiba menyeruak dan menembusi relung-relung hati dan
pikirannya. Kerinduan yang kembali memacu adrenalinnya.
Dan dia
nggak bisa menolak kerinduan petualangan itu. Dia pengin. Pengin
merasakan lagi, setidak-tidaknya untuk kali ini saja. Dia pengin kembali
bertualang, merasakan adrenalinnya terpacu kembali. Tapi kali ini
tantangannya beda. Bukan karang terjal. Bukan pucuk-pucuk gunung. Bukan
pula jeram riam sungai-sungai. Kali ini adalah lelaki asing di lobang
pengintaian itulah sasarannya. Dan inilah kesempatannya, mumpung suami
sedang keluar kota dan pelayan kecilnya sedang menginap liburan di
tempat kakaknya. Dan lelaki itu alangkah seksinya untuk begitu saja
dilewatkan. Dari bulu alisnya yang hitam tebal dia bayangkan
bagian-bagian tubuh lelaki itu juga akan menghitam dan tebal penuh bulu.
Uhh ..bayangan itu .., fantasinya.., khayalannya macam itu ..
sepertinya bukan baru sekarang munculnya.
Jauh didalam lubuk
hatinya, selama ini sesungguhnyalah dia merindukan lelaki lain di luar
suaminya. Lelaki lain yang lebih jantan, mungkin juga lebih kasar,
lelaki yang lebih seksi yang bisa membangkitkan nafsu seksualnya ..yang
lebih memahami gejolak birahinya. Dengan suaminya .. dia rasakan selama
ini nggak pernah benar-benar mendapatkan sesuatu yang selalu ditunggu
setiap perempuan, orgasme. Kepuasan puncak dalam hubungan seksual.
Sayang,
walaupun tidak berarti kurang cinta dan hormatnya, suaminya tidak
menunjukkan perhatiannya secara sungguh untuk hal ini. Dia kelewat sibuk
dengan urusannya. Dia pikir perempuan hanya butuh materi, uang,
perhiasan atau mobil, sebagaimana yang dia selalu penuhi untuk
membahagiakan istrinya.
Begitulah kalau birahi menyerang
seseorang. Segala hambatan dan rintangan berusaha ditembusi. Setiap yang
salah dicari kambing hitamnya untuk mendapatkan pembenaran tingkah
dirinya sendiri. Nafsu birahi hampir selalu egoistik. Dan kini,
ketetapan istriku telah penuh. Kembali bertualang. Harus dapat. Dan
sekarang. Inilah saat yang tepat dan untuk sasaran yang juga tepat.
Masalahnya tinggal bagaimana cara melaksanakannya. Bagaimana dengan
perasaan suaminya, seandainya suatu saat dia mengetahui .. aah ..
'Jangan lagi bimbang', Begitulah keputusannya. Dorongan nafsu yang
sangat kuat membuat dia enggan untuk menghindar. Semua lainnya dia
abaikan. Biarlah nalurinya nanti yang akan mencari jawaban. Dengan
kepercayaan pada nalurinya itu, istriku menjadi lebih santai.
Pelan-pelan disusupkannya tangannya ke dalam blusnya. Dia mainkan puting
susunya. Dia bayangkan lelaki asing itu sesaat lagi akan mengisapnya.
Lidahnya akan menjilati dan giginya akan menggigitinya. Ooohh, ampuunn
..nikmaatt ..
Khawatir berlama-lama sendirian, istriku beranjak
keluar kamar untuk menemui tamunya. Tetapi sebelum keluar, naluri
petualangannya mulai memberikan sinyal. Dia melangkah menuju lemari
bajunya. Diambilnya rok model 'midi kulot' dengan sedikit belahan pada
ujung bawahnya yang mudah terlepas dari pinggulnya dan siap telanjang.
Dengan sekali menarik resluitingnya dijamin rok itu akan langsung lepas
ke lantai. Dan untuk atasannya, dia pilih blus dengan kain halus yang
tipis. Kain itu akan mudah menampakkan kontur tubuhnya, buah dada dan
bahunya yang bidang. 'Kamu sangat seksi dengan baju itu, jeng', begitu
pujian suaminya suatu kesempatan.
*****
Pukul 14.12, Selasa
Berapa
harga madunya, Mas ..?', dia membuka omongan. Dan membuat lelaki tamu
asingnya itu mendongak serta memperhatikan kehadirannya yang telah
berganti pakaian untuk tamunya. Nampak keterperanjatan sesaat di matanya
sebelum dia menjawab, ..'Hmm ..terserah ibu sajalah ..',
'Lhoo,
koq terserah .., n'tar Mas rugi lhoo ..', sambil mendekat hingga sangat
dekat, kemudian meraih salah satu botol madu, dengan maksud lain, yaitu
menebarkan aroma parfum merangsangnya sebelum kemudian mengasongkan
bokongnya ke kursi di depan tamunya. 'Ahh nggaakk.. bbuat ibu sih nggak
pa pa ..khan sya uu.. dah dissu.. ssuu..guhin minum segala ..'. Sahut
penjual madu itu. Nah ..kelihatan sudah, suaranya nampak tergetar,
walaupun dia berusaha untuk berkesan akrab dan menguasai diri. Dan
..matanya tidak lagi mampu lepas dari tubuh istriku. Memang kuakui,
walaupun sudah cukup umur istriku masih amat seksi di mata para lelaki.
Aku sendiri tak puas-puasnya selalu memandanginya, sampai dia suka
merasa malu. Apa lagi kalau udah pakai baju lembut tipis dengan kulot
sebagaimana yang nampak saat ini.
Istriku menyadari bahwa lelaki
ini memperhatikan penampilannya. Aroma minyak wangi yang cukup semerbak
pasti membuat tamu asingnya ini kelimpungan. Pasti dia memahami tingkah
perempuan. Lelaki dengan tampilan macam dia pasti banyak perempuan yang
memburunya. Dia pasti memiliki pengalaman dan memahami, kalau seorang
perempuan yang saat pertemuan pertama tadi masih amburadul, kemudian
sesaat masuk ke kamarnya dan keluar lagi menjadi rapi dan wangi,
biasanya mempunyai kemauan dan harapan khusus. Hal macam ini pasti tidak
asing bagi dia, lelaki jantan yang perempuan manapun melihat langsung
terdongkrak birahinya.
'Apa sih khasiatnya madu ..??', istriku
bergaya genit manja setengah bertanya se-akan tidak tahu, memancing dan
berharap bisa terjadinya dialog yang ..sebagaimana kalau bicara khasiat
madu di antara para lelaki. 'Banyak bu, .. Secara umum ini bagus untuk
kesehatan .., dari anak-anak sampai dewasa baik minum ini ..'. 'Secara
khusus? ..apa?', 'Ah, ibu ..khan suami ibu juga tahu ..ini termasuk jamu
sehat dan kuat buat bapak-bapak'.
Whoo ..pancingan omongan telah
dilemparkan dan nampaknya umpan mulai dimakan. Bicara kekuatan lelaki.
'Tapi, saya nggak pernah lihat buktinya, tuh ..!', sanggah pura-pura
istriku dengan umpan yang lebih kuat. 'Tapi madu ini lain bu, .. Ini
diambil khusus dari hutan. Ini yang namanya madu hutan. Lebahnya bisa
menyerang siapapun yang mendekat. Para pengambil madu ini harus memilik
keberanian dan pengalaman'.
Wahh .. bagaimana caranya menggiring
buruan ini .., istriku berfikir keras. Dengan pura-pura serius
mendengarkan, dia mulai bermain, melenggokkan bahu dan sesaat kemudian
merenggangkan pahanya. Sementara tukang madu tadi mencuri pandang ke
mata istriku, salah tingkah. Kemudian tangannya yang memegang botol
madunya mengelus-elus leher botolnya, macam seseorang mengelus-elus alat
vital. Tingkah tersebut nampak sangat erotis di mata istriku. Dan
tukang madu itu rupanya juga sadar ..menggiring pembicaraan dan suaranya
mulai terdengar parau, sementara tangannya terus mengelusi leher botol
itu. 'Bbb..bbu, ini buat bapak .. Bapak mana Bu ..?', tiba-tiba dia
menanyai suaminya .., setengah berbisik .., 'Bapak sedang tugas ke Medan
sampai hari Minggu nanti ..', suara istriku juga ikut parau ..dan
hatinya bergetar bersorak .., dia sudah yakin mangsanya masuk dalam
jeratannya.
'Ehhmm, .. jadi ibu sendirian nih, ..', '.. eehh.. ada pelayan
..tt..ttetappii..sedang sedang menginap di tempat kakaknya', '..di mana
..?', '..ddii..nggak jauh..'. '..ntarr..?! ,..', '.. jangan khawatir,
nggak balik hari ini, dia nginep 2 hari, pulang lusa ..'. aahh
..ternyata kemajuan mengalir begitu deras. Omong-omong kecil dalam
bisikan ini mendorong tangkapannya langsung menuju sasaran. Kemudian
yang terjadi adalah saling pandang penuh arti.
'Begini bu, kalau
suami dengan teratur minum madu, istrinya pasti senang karena selalu
bisa dipuaskan setiap kali kumpul suami istri'. 'Saya nggak ngerti,
..saya nggak pernah tahu ..', hati istriku menjadi menderu-deru.
Disilangkan pahanya, menunjukkan mulusnya. Sementara mata tukang madu
melirik, nampak mulutnya sedikit menganga dan jakunnya naik turun.
'..bagaimana bisaa .., khan hanya madu ..??', istriku masih juga
menggoda ..
'Begini saja bu, ..', nampaknya tukang madu mulai
berperan aktip, '..saya udah ngebuktiin, .. Istri saya bilang jangan
saya berhenti minum madu, biar selalu kuat, keras dan tahan lama ..',
'A..aa..panya mas, yang ku..att ..?', suara parau istriku yang gemetar
dan menahan birahi sambil matanya memandang mata lelaki itu. Dan ketemu.
Lagi-lagi saling pandang penuh arti.
Dan ..tiba-tiba, tukang
madu ini menggeser duduknya, mendekati istriku dan meraih tangannya,
langsung di rabakan ke arah selangkangannya. '..b..bbuu.., i..innii
buktinya..'.
Walaupun sudah membaca yang akan terjadi, tapi
peristiwa ini langsung menyergap mukanya. Wajahnya berasa sembab menahan
getar dan jantungnya terpacu cepat. Suara dug dug dug menggoyang
dadanya sendiri. Yaa .. dia mulai merasakan adrenalin yang sekian lama
sudah tidak dia rasakan lagi. Kali ini terpacu dengan petualangan baru.
Petualangan dalam nafsu dan birahi. 'Jj ..jang..an .. Mass ..jangan..
saya takk..uutt, ..mm..aass', sementara tak terhindarkan tangan itu
telah di elus-eluskan ke tonjolan di selangkangan tukang madu, '..
ini..madunyaa..m..mbakk..', omongannya tidak lengkap, dan tiba-tiba
panggilannya berubah menjadi 'mbak'. Rupanya lelaki ini yang juga sudah
demikian menahan birahi .. dengan tangannya yang kasar dan berotot itu
terus memegangi tangan lembut istriku dan menggosok-gosokkannya pada
gunungan itu.
Dan pucuk dicinta ulam tiba. Yang dengan penuh
harap telah ditunggu istriku kini datang. Se-akan menolak, tetapi enggan
menariknya. Saat tangannya merasakan sentuhan hangat pada tonjolan di
selangkangan tamu asingnya. Seperti terkena stroom ribuan watt, wajahnya
memerah, matanya langsung memelototi tonjolan itu. Sesaat ingin
ditariknya tapi enggan, birahinya yang datang menyergap membuat dia
menikmatinya elusan tangannya pada tonjolan itu. Sementara sikapnya yang
masih gengsi dan malu-malu mengerem sesaat untuk tidak terlampau aktip.
Dan jantungnya semakin berdegup kuat, menahan gelora birahi dari
petualangan yang baru baginya. Petualangan culas menyeleweng dan khianat
terhadap suaminya yang sedang pergi menjalankan tugas dengan cara
berhubungan dengan lelaki lain, asing dan sama sekali tidak dikenalnya.
Wwoo..,
ada yang menderu dalam dadanya. Dia merasa sedang berjalan memasuki
gurun yang sangat panas, tetapi jiwa tualangnya sama sekali enggan untuk
menghindar. Ooohh.. maafin Mas Bardii, akuu nggak tahann nniihh.., aku
pengin merasakan kepuasan seks, orgasme, yang selama ini belum pernah
aku dapatkan walaupun telah lebih dari 20 tahun kawin denganmu ..,
maafin ya masszz .., begitu bunyi suara hatinya.
Sementara itu si
lelaki asing terus berusaha memaksakan tangan istriku agar mencengkeram
tonjolan itu. 'Mass..jaa..ngan.., nanti ada orangg ..', terdengar
semakin parau dan gemetar suaranya. Adrenalinnya langsung melonjak.
Sungguh ketegangan yang nikmatnya luar biasa. Jiwa petualangannya kini
telah kembali.
*****
Pukul 14.32, Selasa
Dan ketika
cengkeraman tangannya merasakan ada batangan yang besar dan hangat,
hati istriku membulat. Dia buang segala malu. Dan .. dengan berdesah
pelan ..mulailah tangan itu meremas. Terasa oleh telapaknya bulatan
panjang yang berdenyut-denyut dan hangat.
Tentu saja lelaki asing
itu sangat gembira. Dia perlihatkan senyumannya. Senyum kemenangan dia
pikir. Istriku membalas senyuman itu dan ..'..mas ..aku kunci dulu
pintunya ..', berbisik seraya langsung beranjak menuju pintu depan,
sebentar melongok keluar, barangkali ada orang yang diam-diam
mengamatinya, dan ketika yakin aman dia tutup pintu itu dan kunci. Clek,
klek.
Saat kembali, dia langsung duduk menempel tamunya dan ..
saling pandang sesaat kemudian langsung saling menerkam dan berpelukan.
Tercium bau matahari pada tubuh lelaki itu, tapi justru menjadi
rangsangan besar untuk birahinya. Istriku mencari bibir tamunya, ketemu,
dan langsung berpagut dan saling melumat. Tangan-tangan kasar ber-otot
lelaki itu lantas memeluk dengan kuatnya.
Lama sekali posisi
saling berpeluk dan melumat itu. Sepertinya melepaskan kerinduan pada
apa yang selama ini saling mereka rindukan. Dan nampak istriku makin
memanas. Lumatan itu disertai pula dengan saling gigit lidah serta
bertukar ludah. Suara desis dan lenguh mulai terdengar dari keduanya.
Tangan-tangan mereka saling memeluk, kemudian meraba. Bahkan istriku
lebih berani, dia raih baju belakang tamunya dan tarik dari ikatan
celananya, kemudian dia masukkan tangannya, ingin merasakan langsung
hangatnya tubuh lelaki asing itu. Dan sang lelaki juga tidak kalah
tangkas, tangannya memasuki blus istriku dan memeluki sesaat, tapi
kemudian beralih langsung ke buah dada istriku, meremas-remasinya.
Puting susunya di pelintir-pelintir. Kegelian tak terkirakan menjalar di
tubuh istriku. Dari jeritan kecilnya nampak istriku menggelinjang.
Nafsu birahinya kini tak lagi bisa terbendung.
Istriku dan lelaki
asing itu benar-benar memasuki wilayah nikmat tak terhingga. Keduanya
telah siap menapaki puncak kenikmatan. Lelaki itu membuka sendiri ikat
pinggangnya, melorotkan resluitingnya, merogoh kontolnya keluar dan
meraih tangan istriku untuk menggenggamnya.
Pukul 14.46, Selasa
Merasakan
daging panas yang besar dan panjang, dengus dan suara parau istriku
kembali terdengar, suara pengakuan ..yang didorong desakan birahi,
'..maazz.., uuhh.. gede banget zzihh.., uuhhmm..', sambil bergerak
melepaskan rangkulan dan menunduk untuk melihat barang nikmat
ditangannya itu. Lelaki asing itu melepasnya. Biarlah perempuan binal
itu melihati kontolnya. Biarlah dia memuaskan libidonya. Dia puas ..
Untuk sementara dia lupakan dagangan madunya yang terserak di lantai.
Hari ini dia merasa mendapatkan sesuatu yang bukan main ..
Dan
saat nampak batangan milik tamu asingnya ini, saat nampak jamur besar
merah hitam di ujung batangnya nampak begitu mengkilat dengan belahan
lubang kencing yang menganga, istriku terpana. Suara paraunya kembali
terdengar '..uuhhzz ..gedenyaa..uuzzhh, gedenyaa..uuhhmm', dan tanpa
didorong lagi mulutnya mendekat ke kontol itu. Bau khas kemaluan lelaki
langsung menerpa hidung istriku. Dan tanpa bisa lagi menahan, bibir
istriku langsung menciumi batang gede dan panjang itu. Sementara
tangannya tetap menahan untuk mengarahkan kebibirnya. Ini aneh sekali
bagi istriku. 'Wwwoo, sangat eksaiting .. pada suamiku aku belum pernah
begini niihh..'. Selama ini untuk suaminya nggak pernah ia berikan
ciuman pada kontolnya. Entah desakkan macam bagaimana, tiba-tiba saja,
dan tanpa ragu dan banyak pertimbangan, tahu-tahu lidahnya, mulutnya,
hidungnya langsung melahap kontol tamu asing ini. Itukah yang disebut
gairah birahi ..? Atau naluri hewaniah yang baru mendapatkan kesempatan
tersalur, karena memang obyeknya sangat mempesona??
Dia ciumin,
jilatin dan sedot batang itu sepuasnya. Naik, turun, naik, berputar,
kebawah, bijih pelernya. Uuhh ..gedenyaa ..nikmatnya.. uuhhzz. Lupa
sudah sang suami. Kenikmatan tak bertara sedang berlangsung.
Kesetiaannya pada suami selama ini kemana ..?? Kenapa layanan macam ini
kamu berikan pada orang lain, orang asing, bahkan belum tahu namanya,
sementara itu nggak pernah kamu berikan layanan sejenis pada
suamimu..??uuhzz geddeenyaa..
Lelaki itu merasakan mendapatkan
kenikmatan luar biasa, rasanya jarang ada perempuan Indonesia yang mau
menciumi kontol. Tapi perempuan ini, istri orang gedongan lagi, dia
rasakan bibirnya dan lidahnya melumati kontolnya. Dia melenguh panjang.
Kemudian dengan setengah bangkit dia perosotkan kebawah celananya agar
istriku bisa lebih leluasa melumati kontolnya. Dan pada kesempatan itu
nampak benar lebatnya jembut dan rambut-rambut di seputar kemaluan dan
selangkangan sang tamu asing.
Tentu akibatnya adalah istriku
makin semangat untuk terus menjilat, menyedot dan setengah menggigit
kontol si tamu yang membengkak itu. Pada kesempatan sesaat, dia melihat
setitik bening di ujung lubang kencing kontol itu. Itulah precum, cairan
birahi awal dari lelaki saat kenikmatan kelaminnya mulai hadir. Istriku
langsung menjilatnya. Asin. Uuhh, nikmatnya.. Dan terus menjilatinya
serta berharap bisa meraih cairan lebih banyak. Kemudian mulai mengkulum
dan dengan halus memompa. Sungguh, inilah pertama kali dalam hidupnya
menghisap kontol. Dan bukan milik suaminya tetapi milik lelaki yang
adalah tamu asingnya ini. Keinginan macam itu sesungguhnya telah lama
timbul, sejak dia melihat adegan persetubuhan dari VCD yang diam-diam
disimpan suaminya dan tanpa sengaja dia putar saat suaminya pergi.
Tetapi untuk memulai pada suaminya dia takut dicurigai dari mana
kemajuan macam itu diperoleh.
Kali ini dia merasa mendapatkan
kesempatan yang nggak akan dilewatkan. Dengan jiwa petualangan dan nafsu
birahi yang membara dia lakoni obsesi erotis yang selama ini
ditunggu-tunggunya. Mulutnya terasa penuh. Kontol seukuran pisang tanduk
hanya bisa masuk di ujungnya saja. Kepala istriku memutar-mutar.
Lidahnya menari-nari dijamur merekah itu. Dia jilati sepuasnya lubang
kencing tamunya. Nampak rakus dan lahap mulut cantik itu ingin menelan
batangan kontol gede panjang tamunya.
*****
Pukul 15.12, Selasa
Merasa
belum puas berciuman, lelaki itu mengangkat tubuh istriku dan langsung
kembali dipagutnya lehernya. Istriku menggelinjang dan mendesah-desah.
Tangan kirinya tidak melepaskan cengkeraman pada kontol tamunya.
Jari-jarinya mencengkeram sambil memijit-mijit atau mengurut yang
membuat nikmat luar biasa pada sang tamu. Ciuman mereka meliar. Dari
leher bibir lelaki asing itu menyusuri ke bawah lagi. Kini terasa blus
istriku menghambat. Dia usel saja itu blus. Bau parfum yang sangat
merangsang bercampur keringat lelaki dari jalanan menciptakan erotis
pada keduanya. Istriku menggeliat-geliat. Kemudian mereka dengan
buru-buru mencopot masing-masing bajunya. Blus istriku dan kemeja lelaki
itu lepas. Dan kembali mereka berpagut dengan telanjang dada. Buah dada
istriku menekan dada sang lelaki.
Tangan sang tamu terus merabai
dan meremasi buah dada itu. Dan tangan istriku dengan penuh semangat
terus meremasi kontol sang tamu yang semakin nampak tegang, panjang,
besar dan mengkilat. Urat-urat darah melingkar-lingkat di sepanjang
batang itu. Masing-masih saling berdesah, mengaduh dan merintih
bersahutan.
Kemudian tampak istriku melepas kulotnya. Dengan
sekali tarik resluiting kecil, melorotlah kulot itu. Nampak celana dalam
oranye yang membungkus pantat bahenol serta kemaluan istriku.
Ditariknya salah satu tangan sang tamu untuk merabai kemaluan itu. Tanpa
hambatan, tangan itu langsung meremasi vagina istriku. Gelinjang yang
sangat nikmat. Uhh ..gatalnyaa.. Istriku menggeliat-geliat bak cacing
kepanasan. Desahannya makin tak terkendali. Bibir dan lidahnya meliar.
Dijilatinya bahu lelaki itu, digigitnya lehernya, diciumi wajah bawahnya
yang nampak kasar oleh bulu-bulu jenggot yang tercukur, kasar seperti
amplas. Itu sangat menggelitik lidah istriku, dia nggak mau
melepaskannya.
Saat tangan tamu memilin-milin kelentitnya,
kemudian dengan jari-jarinya yang terasa kasar juga menembusi bibir
vaginanya dan terus mengaduk-aduk hingga menyentuh saraf-saraf pekanya,
istriku mengaduh. Nikmat yang diterimanya sangat luar biasa. Pantatnya
langsung gelisah, meliuk, menggoyang. Ternyata sentuhan lelaki lain,
lelaki pedagang madu, tamu asing yang sama sekali nggak dikenalnya,
menimbulkan gelombang birahi dan kenikmatan tak bertara. Mencuri
kesempatan, menyeleweng dengan tamunya ini, oohh .. akan sangat
dikenangnya ..maasszz, .. tolongg.. aku hauss.., desisnya.
Tenggorokannya terasa kering dan nafasnya terus memburu. Dan kocokkan
tangan kiri pada kontol tamu makin kencang. Pijitannya semakin
berdenyut. Pantat tamu itu juga meliuk-liuk dan menggoyang.
Sekarang
keduanya benar-benar lepas. Masing-masing menampakkan naluri birahinya.
Saling pijit, saling jilat dan gigit. Semuanya mengerang, mengaduh-aduh
dan mendesah-desah. 'Mbakk ..', si lelaki berbisik, ' .. Aa..kkuu,
..mau keluarr ..mbaakk', ..' ..keluarin dehh .. Keluarin saja ..',
jawaban bisik istriku sembari meningkatkan remasan dan kocokkan pada
kontol sang tamu. Dan tanpa dicegah lagi pantat lelaki itu makin cepat
menggoyang ..terus ..terus ..teruuss ..
Dan ..disertai dengan teriakan histeris nikmat yang panjang,
'aarrkkhh..', keluarlah cairan lendir bening dari kontol tamu. Semua itu
langsung disaksikan oleh matanya. Sperma atau air mani lelaki itu
muncrat tinggi. Kemudian muncrat lagi, muncrat lagi, muncrat lagi,
muncrat lagi, lagi, lagi, lagi. Rasanya ada sekitar 8 kali puncratan.
Sebagian tertangkap tangan istriku, dan sebagaian lainnya di jembut dan
celana sang tamu dan kemudian pula jatuh tercecer ke lantai. Pasti itu
merupakan ledakkan sperma besar yang disebabkan sangat tingginya birahi
lelaki ..
Entah kenapa, melihat cairan yang tercecer di mana-mana
itu nafsu istriku melonjak. Diamat-amatinya liquid kental di tangannya.
Meleleh di jari-jarinya. Dia dekatkan ke hidungnya, coba membaui.
Matanya melirik sesaat ke sang lelaki sambil tersenyum. 'Wangi!', dia
bilang. 'Ehh .. enak itu lhoo', kata si lelaki, 'banyak vitaminnya ..',
bisik lelaki asing, 'coba jilat deh ..', dia mendorong. Dan darah
istriku naik ke wajahnya. Gelegak nafsunya mendengar kata-kata lelaki
asing itu. 'Coba saja ..nggak pa pa .., jilat, jilatin..ayoo..'.
Dia
lihat lagi tuh sperma yang meleleh. Ah, belum pernah dia merasai
sperma. Milik suaminyapun nggak pernah. Tapi kali ini ada godaan yang
sangat kuat. Nafsu liar dan jiwa petualangannya mendesak-desak. 'Ayoo,
coba ..'. Dan, dijulurkanlah lidahnya. Dijilatnya sedikit sperma itu.
Dirasainya. Dia ingat rasa kelapa muda. Dia jilat lagi lebih banyak,
dikenyam-kenyam kemudian ditelan. Ah, seperti kelapa muda. Dia jilati
terus hingga jari-jarinya bersih. Kemudian sperma di telapak tangannya
yang nampak bergumpal kental dilahapnya pula.
Dulu saat
petualangan di hutan, dia juga menghadapi keraguan saat pelatihnya
menyuruh makan daging ular mentah-mentah. Dan hal itu akhirnya bisa dia
lakukan dengan baik. Dan sekarang, setelah didorong oleh nafsu birahinya
dan tamunya, '..ayo mmbbak, aku pengin liatin ..', agar dia menjilati
spermanya, dia juga lakukan. Dorongan erotiknyalah yang membuat sperma
itu menjadi demikian nikmat. Kini dengan makin bernafsu dia jilatin
semuanya, sperma di kepala jamur dan lubang kencing, yang meleleh di
seputar batang kontol, yang tercecer di jembut dan selangkangan, di
celana, di ujung-ujung kaki, di sofa, bahkan juga yang di lantai. Dia
nampak seperti anjing yang sedang menjilati sisa-sisa makanannya. Penuh
nafsu, penuh birahi sambil terus mengerang dan mendesah setiap kali
lidahnya menjilat dan menarik sperma ke mulutnya. Jadilah dia menjadi
perempuan pemakan sperma.
Lelaki asing itu melihat dengan penuh
pesona. Saat istriku nungging di lantai menjilati spermanya dia lihat
bagaimana menariknya pemandangan itu. Pantat yang bahenol putih yang
masih terbungkus celana dalam oranye. Ah, sungguh pemandangan yang
sangat erotik. Sementara kontolnya yang dilingkari urat-urat belum
kunjung lelah. Kontol itu masih tegang mengacu mengkilat-kilat
kepalanya. Dia kembali bersender ke sofa sambil menyaksikan istriku,
mengelus-elus sendiri kontolnya. Dia menikmati kegatalan yang belum
kunjung usai.
Istriku masih asyik menjilati semua sperma yang
tercecer, sementara libidonya masih belum sepenuhnya tersalurkan. Kontol
itu seharusnya menembusi kemaluannya. Ingat kebiasaan suaminya yang
selalu lemas sesudah ejakulasi, dia buru-buru bangkit dari lantai dan
cepat meraih kontol lelaki itu. Dia takjub. Ternyata ejakulasinya tidak
membuat kontol itu surut lemah. Masih seperti semula, bahkan nampak
lebih besar dan panjang dimatanya. Tanpa 'ba bi bu' serta merta
tangannya meraih sisa celana khaki berikut celana dalam lelaki itu,
ditariknya keluar hingga langsung telanjang dan mencuatlah kontol itu.
*****
Pukul 15.37, Selasa
Dengan
sigap pula dia copot celana dalamnya sendiri dan langsung naik ke sofa.
Lelaki itu ditumpakinya. Tangan kirinya meraih kontolnya, diarahkan
langsung ke lubang vaginanya. Dia belum pernah bersanggama dengan
suaminya di sofa ini. Tetapi beberapa kali dia pernah lihat gambar
porno, pasangan yang bersanggama di sofa macam ini. Dia coba tirukan.
Sementara sang lelaki menyambut dengan pelukan di pinggang sambil
menempatkan ke arah yang tepat.
Ujung kontol itu telah menyentuh
bibir vagina istriku. Kegatalan amat sangat datang pada kemaluannya.
Pantatnya menggoyang yang langsung diimbangi oleh pantat sang lelaki.
Yang satu menekan-nekan yang lain mendorong-dorong. Gelombang kegatalan
vagina dan kepala kontol dari kemaluan masing-masing menderas.
Masing-masing mau cepat menembusi dan melahap. Uhh ..kontol ini kelewat
besar, begitu batin istriku, sementara ahh.. vagina ini demikian
sempitnya, begitu pikiran sang lelaki. Tentu saja benar. Yang selama ini
menembusi adalah kontol suaminya yang ukurannya paling cuma
setengahnya. Belum pernah vagina ini menerima kontol sebesar itu.
Istriku berteriak histeris. Ada sedikt rasa sakit yang menyertai nikmat
luar biasa ini. Tapi sang lelaki sudah tak akan pernah mundur lagi.
Dengan tambahan dorongan dari bawah akhirnya kontolnya terbenam. Seluruh
batangan besar dan panjang itu bulat-bulat telah ditelan oleh kemaluan
istriku.
Sekarang istriku merasai, betapa setiap mili dinding
dalam kemaluannya mencengkeram erat batangan bulat panjang itu. Rasanya
nggak ada celah longgar. Setiap saraf-saraf vaginanya merasakan sentuhan
batang itu, yang menyebabkan reaksi bergelombang datang. Setiap
sarafnya seakan ingin melumat batang itu.
Dan yang dirasakan
lelaki itu adalah vagina istriku mengempot-empot. Seakan menghisap-hisap
dan memerasi kontolnya yang menimbulkan kenikmatan luar biasa. Dan
reaksinya langsung mencaplok susu istriku dengan sepenuh nafsu.
Menggigiti putingnya dengan buas, sebelah kanan dan kiri
ber-ganti-ganti.
Paduan gelitik kontol pada vaginanya dan gigitan
bibir lelaki asing itu pada susunya sungguh merupakan sensasi
kenikmatan yang luar biasa. Istriku kini menjerit-jerit kenikmatan. Tak
ada lagi rasa kawatir didengar orang. Nafasnya demikian memburu.
Pantatnya meliuk mengebor-ebor. Dan sang tamu tidak lagi mau menahan
dengan diam. Diangkatnya pantat istriku naik, kemudian diturunkan, naik
lagi, kemudian turun. Demikian ber-kali-kali. Gesekkan antara kontol dan
vagina saat naik turun itu membuat keduanya semakin histeris. Dan
berikutnya dengan tenaganya sendiri istriku mempercepat naik turun
pantatnya disebabkan kegatalan vaginanya yang nggak lagi tertahan. Dan
nampaklah istriku yang menunggangi lelaki asing tamunya, melakukan
kocokkan kontol tamu dengan vaginanya seperti berpacu. Makin cepat,
makin cepat, makin cepat. Suara teriakkan kenikmatan istriku diseling
desahan sang lelaki menjadi simponi erotik yang pasti akan merangsang
siapapun yang mendengarnya.
*****
Pukul 16.00, Selasa
Pada
kesempatan inilah, untuk yang pertama kali istriku mengalami apa yang
sering dia dengar, orgasme. Saat-saat menjelang orgasmenya datang,
sebagai sesuatu yang baru pertama kali dia rasakan seumur hidupnya dia
merasakan rangsangan gatal yang amat sangat yang disusul perasaan
se-akan mau kencing pada vaginanya akibat dari gosokkan dengan kontol
besar itu. Rasa itu sungguh tak terperikan. Perasaan macam itu membuat
fisiknya demikian kuat. Kocokkan pompa yang menguras tenaga itu dia
lakukan dengan kecepatan yang semakin tinggi.
Disertai hentakkan
pada saat kemaluannya menelan kontol besar tamu asing itu agar ujungnya
lebih mentok ke mulut rahimnya, yang dibarengi dengan teriakan nikmat
yang histeris di-ulang-ulang hingga .. akhirnya.. sampailah. Bendungan
itu jebol. Orgasme itu datang. Seperti air bah yang lepas. Ketegangan
yang semula berada di puncak yang sangat tinggi langsung turun hingga ke
dasarnya. Seperti beban berat yang berhasil dilepasnya. Kocokkannya
memelan, memelan dan berhenti. Pelukannya melemas. Kucuran keringatnya
membasahi tubuhnya dan tubuh sang tamu. Kepalanya disenderkan pada bahu
lelaki itu.
Sang tamu ini sungguh lelaki yang memahami. Dia
terima kelelahan istriku. Dia ikut berhenti. Dia beri kesempatan. Dia
sabar. Dielusnya kepala istriku, diciuminya lehernya dengan lembut.
Dijilatinya keringat istriku. Sementara kontolnya dibiarkan terbenam
dalam vagina istriku. 'Oohh ..', terdengar lenguh istriku sambil sedikit
menggeser wajahnya tenggelam keleher lelakinya. Nampaknya istrikupun
ingin kontol gede itu tetap di dalam vaginanya. Keadaan menjadi hening,
tanpa desahan atau rintihan kecuali nafas-nafas panjang dengan sebentar
ter-engah. Dunia sekelilingnya juga seakan ingin diam sesaat..
*****
Pukul 16.14, Selasa
'Mass
..', 'heehh..?!', '..ennaakk.. puass ..?', '..Hheehh..', '..Oocchh..',
terdengar bisikan-bisikan tanpa diikuti gerakan-gerakan.
'Aku
belum pernah lho, seperti ini .., ..aku heran sendiri ..', istriku
ngomong. '..hhee..eehh', sahut lelaki itu masih enggan-enggan. ' Baru
sekarang aku merasai orgasme'.
'Bener lho, mas. Aku koq bisa
mengulum kontol, menjilati spermamu ..hhoocchh .., kalau suamiku tahu
..'..'Ternyata nikmat banget .. Hhoocchh ..hheecchh ..', terdengar
tarikan nafas panjang.
'Mass .., mmaass .., capai yaa ..?!, '..
Nggaakk .. belumm, khan aku belum keluar lagi ..', ' ..koq kuat banget
sih .., nihh masih gede dan kaku dalam nonokku ..', 'Khan madduu ..',
tentu kelakar, 'Iyaa bener-benerr ..', masih dalam saling berbisik.
Istriku mencium gregetan leher lelaki itu. '..uuhh ..', entah lenguh
siapa lagi .. Diam, hening lagi untuk beberapa saat..
'Belum
keluar ya mass, .. Mau dikeluarin ..??, dimana ..??', istriku bertanya.
Pertanyaan itu memancing kerut dahi tamunya sesaat ..tetapi dia bisa
menjawab ..,'Bagaimana kalau di mulut kamu ..?', bisik-bisik, 'woo, mauu
..', tanpa pikir lama-lama pelan-pelan istriku bangkit, kemaluannya
melepas kontol sang tamu yang masih tetap tegak ngaceng dan
mengkilat-kilat basah hingga batangnya yang disebabkan cairan yang
keluar dari vagina istriku. Dia ingin memberikan layanan terbaik bagi
tamunya ini .., dia ingin mendengar dan melihat bagaimana tamunya ini
merintih dan mengerang-erang merasakan kenikmatan dan mendapatkan
kepuasan puncaknya.
Sang tamu mengambil posisi berdiri dengan
kontolnya yang ngaceng menantang ke depan, disusul istriku jongkok pada
lututnya dan langsung meraih kontol itu untuk di-emotnya.
Kali
ini istriku tidak nampak ber-emosi, mungkin sedang surut sesudah
orgasmenya tadi. Tetapi sang tamu dengan mendongakkan kepalanya kini
mengerang. Tangannya meraih kepala istriku, direngkuhnya kemudian
didorong kedepan agar kontolnya lebih dalam lagi dikuluman mulut
istriku. Dan istriku mengikuti. Gerakan memompa. Lelaki itu
memaju-mundurkan bokongnya, mengerang sambil makin keras meremasi rambut
istriku. Tentu terasa pedas bagi istriku. Tetapi suara erangan lelaki
itu membuat istriku pelan-pelan timbul kembali ke-asyikannya. Dia
mainkan mulutnya. Terkadang dia lepas kulumannya dan menjilat-jilat
batangnya. Juga dia isepin buah zakarnya. Di titik ini nampak kelemahan
lelaki itu. Setiap jilatan di zakarnya dia se-akan memohon dan mengemis,
'Terus .. tolong, terruss..oohh mmbbaakk.. enakk bangett ..terruuss..'.
Zakar
tamunya ini terus dia isepin dan jilatin. Dan benar .., tak begitu lama
lelaki asing ini mengeluarkan teriakan histeris yang ditunggunya
..'..mau keluarr.. oohh mau keluarr ..keluarr, mbbaakk.. Isepp..
kontolku..isepp', sembari menjambak rambut istriku diarahkan ujung
kontolnya ke mulutnya dan ..sserr..crot..crot..crott ..muncratlah sperma
segar panas langsung ke mulut istriku.
Dan mulut istriku yang
sudah menganga sejak tadi siap menerima semua puncratan sperma tamunya.
Tak ada setetespun yang lepas dari mulutnya. Masih dalam keadaan crot
crot, mulut istriku sudah mencaplok ujung kontolnya untuk memastikan
bahwa tak setetespun akan tersia-sia ke tempat lain. Wajahnya yang merem
melek nampak menikmati cairan hangat di mulutnya itu. Nampak pula dia
mulai mengecap-ecap kemudian menelan berliter cairan yang keluar dari
kontol lelaki asing itu.
Selepas itu baru dua insan ini merasakan
kelelahannya. Keduanya terduduk. Sang tamu bersender kembali ke sofa,
dan istriku tidak bangun dari lantai menyandarkan tubuh dan kepalanya
pada kaki-kaki lelaki itu.
*****
Pukul 16.26, Selasa
Sesudah
beberapa saat istriku bangkit. 'Tak bikinkan kopi ya, .. Capuchino mau
..?', 'Apa tuh ..'. Rupanya tamu ini benar-benar dari klas kumuh, dia
nggak ngerti nama minuman tadi. Tetapi istriku tak lagi menghiraukan,
dia ambil celana dalam dan kulotnya, dia pakai dan beranjak ke-dapur.
Di
dapur kini istriku merasakan bibir kemaluannya agak pedih-pedih. Tentu
karena kontol yang kelewat gede dari tamu asingnya itu. Sendirian dia
tersenyum. Puas. Petualangan yang baru dilewati sungguh 'eksaiting'.
Sambil mengambil cangkir dan kopi dia mikir, biar kutahan lelaki itu.
Biar dia nginep. Pulang esok sore, begitu pikirnya. Mumpung. Aku mau
lagi, lebih lagi. Aku pengin telanjang bulat semua. Biar kuajak saja ke
kamar tidurku. Di kamar dimana aku dan suamiku tidur. Rasanya
penyelewengan dan pengkhianatan yang makin tinggi kwalitasnya akan
semakin nikmat. Masih adakah cinta pada suaminya.., sesudah
penyelewengan ini ..? Jangan tanya cinta .., itu hal yang lain. Urusan
cinta suami tak perlu diragukan. Ini tidak lebih dari urusan libido.
Urusan orgasme yang memang dengan suami nggak pernah bisa diraih. Ahh
..dia benar..
Ahh.., pikiran ini jadi nglantur. Penyelewengannya tidak perlu
menjadikan keraguan cintanya pada suami. Dasar jiwa petualang. Selalu
ada jalan keluar untuk meng-sahkan tingkah lakunya.
Dia keluarkan
kopinya. Menebar senyum sesaat kemudian dengan nampannya dia balik
ke-dapur. Saat itu terpikir sebaiknya mandi-mandi dulu. Sudah jam empat
sore. eehh .., biar kupinjami pakaian suamiku, begitu pikirnya. Kemudian
dia masuk ke kamar tidur, membuka lemari pakaian, diambilnya kemeja dan
celana pendek suaminya. Tak lupa handuk yang juga biasa aku pakai.
'Mas,
pulang besok saja ya.., soalnya aku nggak ada yang nemenin ..ini baju
suamiku. Mas biar mandi dulu biar segar ..', sambil menyorongkan handuk
besar dan lembut.
Lelaki asing itu terpana, dia nggak siap dengan
konsep macam itu, ' ..tapi mmb..bakk.., saya ..', 'Udahlah ..ini khan
udah sore .. Pulangnya kemana sihh .., telpon aja kalau ada pekerjaan
yang perlu lemburr ..', istriku menyergah.
Benar juga, begitu pikir lelaki ini, dia khan bujang, kost lagi. Nggak ada yang mengkhawatirkan.
'Aku
belum puas lho, situ khan yang mulai tadi .., jangan biarkan aku
kelimpungan sendiri .., atau mungkin nggak puas yaa dengan aku ..?
Ayoo'. Dan '..yaa.. saya juga masih pengin..mauu lhoo..', begitulah
akhirnya. Diterima handuk dan pakaian milikku itu ..
Seusai
lelaki itu mandi, istriku ganti mandi. Dia bersihkan tubuhnya. Rambutnya
pakai shampo wangi. Ketiak-ketiaknya dibuat wangi. Seusai mandi dia
dandan. Dia pakai saja yang gampang-gampang dilepas. Dia keringkan
rambut. Tidak lupa parfum. Sembari dandan ini dia mulai berpikir lagi.
Dia ingin lidahnya menjelajahi tubuh lelaki itu. Woo.. pasti selangit.
Libidonya langsung bangkit. Pedih di lubang vaginanya sudah lupa. Yang
terakhir adalah menyemprotkan wewangian untuk kamar.
Dia hitung,
kalau itu tamu pulang jam sembilan pagi besok, berarti dia akan bercumbu
sembilan belas jam sejak percumbuan pertama jam dua siang tadi. Berapa
kali lagi dia akan meraih orgasmenya. Dia mau setidak-tidaknya sepuluh
kali, atau dua belas atau empat belas, entahlah. Pokoknya banyaklah.
Kemudian dia rogoh blusnya dan elus pentilnya. Uuhh.. nikmatnya..,
nampak bayangan bibir lelaki itu mencium dan menjilatinya.
Ahh
.., aku mau nungging, aku mau dia entot aku seperti anjing.., ditempat
tidur ini.., sambil melirik tempat tidur di mana biasanya hanya dia dan
suaminya yang meniduri. Uhh.. betapa..
Kemudian dia menjatuhkan
tubuhnya kekasur, berguling sesaat, nungging, memeluki bantal ..,
menampakkan nafsunya yang tak pernah henti menggebu.
Biar dia
juga menjilati nonokku, bahkan mungkin juga analku .. Dan akuu ..akankah
aku akan menjilati analnya ..? Hii.. macam apa ..rasanya.. Aku pikir
penuh bulu juga .. Tetapi aku punya perasaan ..lelaki, kalau kontolnya
gede.. semuanya enak dilahap, enak dijilati, diciumi. Uhh.. bener-bener
pikiran nglanturku ini .. Dan memang, sepertinya pikiran-pikiran istriku
ini pelan-pelan menggiring dan membangkitkan kembali birahinya.
Tanpa kewatir, sesal, takut dan cemas sedikitpun, istriku mengkhayal dan merencanakan 16 jam ke depan.
Sementara
itu, lelaki asing, penjual madu dan tamu yang sedikit kasar dan nampak
sangat jantan dan seksi yang saat ini duduk di sofa ruang tamu masing
bengong memikirkan apa yang telah berlangsung bersama istriku sejak jam
dua siang tadi. Dia nggak mbayangkan kerja hari ini akan menemukan
kenikmatan seks yang selama ini tidak mudah dia dapatkan. Gratis lagi.
Nyonya rumah ini, kayaknya usianya sudah lebih ampat puluh tahun, tetapi
nafsunya ..woo, aku bisa kewalahan nihh.. Dia mengeluarkan rokok dari
sakunya, .. beraninya merokok tanpa seijin pemilik rumah. Tapi dia acuh
saja. Toh udah gua entot ini, pikirnya. Emangnya cuma dia yang pengin
merokok, merokok kontolku he he he, geli hatinya.. Diraihnya cangkir
kopi, diteguknya, hhmm .. sedapp. Kenyang ngentot dapat kopi. Gratis.
Pukul 16.50, Selasa
Klek-klek..
klek, terdengar handle, pintu dibuka sedikit. Cukup untuk istriku
menongolkan sedikit kepalanya. Kemudian kelihatan tangannya melambai,
'Sini mass..', lelaki itu langsung tahu. Disamperinnya. Pintu dilebarkan
lagi dan istriku, '..mass tiduran sinii.., capai khan?!', 'Iyaa sih
..'. Istriku naik ke kasur dan seperti kerbau dicocok hidungnya, dia
menyusul dan bersama merebahkan diri berdampingan di kasur itu.
Kali
ini istriku aktip banget, mungkin berkat khayalan-khayalannya tadi.
Dipeluknya tamu asing itu. Dan tak lama merekapun tenggelam saling
berpagut. Menikmati lidah dan ludah saling bersedotan, menggigit bibir
dan bertukar ludah. Suara lenguh dan erang nikmat mulai bersahutan.
Kemudian sang lelaki mendorong, mereka berguling tanpa melepas pagutan.
Istriku ditindihnya. Lumatan itu benar-benar mereka nikmati.
Ber-menit-menit sebelum tangan istriku mulai menggerayangi tubuh kekar
tamu asingnya. Tangannya memeluk mencari kehangatan tubuh lelaki itu.
Lumatan
bibir mulai dilepas, mulut sang tamu turun ke leher istriku. Langsung
terdengar desah mengaduh. Kenikmatan birahi mulai hadir. Kembali mereka
berguling. Pagutan dileher istriku tidak lepas. Berguling lagi. Pagutan
lelaki itu turun ke bahu dan tangannya mengangkat tangan kiri istriku
hingga ketiaknya terbuka. Dengan serta merta wajah lelaki itu tenggelam
dalam lekukan ketiak istriku. Dia menjilat, mencium dan menyedoti ketiak
istriku itu. uuhh, wanginya semakin merangsang libidonya. Dengan
kenikmatan yang diterimanya, istriku bersikap menyerah, membiarkan
lelaki itu memuaskan dirinya menikmati jilatan-jilatan lidah di
ketiaknya itu. Yang terdengar hanyalah rintihan nikmat sambil matanya
merem melek. Hitam matanya naik ke atas seperti orang kesurupan.
Kemudian
dia lakukan pula pada ketiak yang lain. Dan istriku berinisiatip.
Dibuka blusnya. Dengan dada yang telanjang memberikan lelaki itu leluasa
untuk menjilat ketiaknya yang kemudian juga turun ke dadanya.
Benar-benar pesta nafsu dan birahi. Masing-masing sedang menengguk
keberuntungannya. Lelaki asing itu melahap tubuh istriku dengan
rakusnya. Nampak bagaimana dengan nafsunya menghisap, menjilat, menyedot
dan menggigiti susu dan puting-puting istriku. Dan yang nggak kalah
merasa beruntung adalah istriku sendiri. Dia menggelinjang. Tubuhnya
serasa terlempar ke kanan ke kiri menahan kenikmatan tak bertara yang
saat ini melanda dia. Aku akui bahwa dia nggak pernah menerima
kenikmatan macam itu. Dan aku memang rasanya nggak mampu memberikannya.
Aku bisa menerima apabila merasa sangat kehausan libido macam ini. Dan
hanya macam lelaki asing itulah yang bisa memberikan kepuasan padanya.
Lelaki
itu sangat menikmati entah disebut apa.., rintihan, erangan atau
teriakan.., yang jelas suara-suara macam itu memang sangat mendongkrak
libido siapapun yang mendengarnya. Dan sekali lagi lelaki itu
benar-benar menikmatinya. Sebentar-bentar matanya melirik wajah istriku,
bagaimana rintihannya ditampakkan pada wajahnya. Bagaimana istriku
menyeringai sambil mengaduk-aduk rambutnya. Ah ..nikmatnyaa.. Dan
memang, pelampiasan macam apa lagi dalam menanggung kenikmatan macam itu
kecuali merintih, menjambaki rambut lawannya, sesekali berteriak
histeris.
Sesudah puas menjilati leher dan dada secara lumat,
wajah lelaki itu nampak mulai turun ke perut istriku. Dijilatnya perut
itu. Sesekali giginya sedikit menyakiti. Sakit yang nikmat tentunya. Dan
istriku nampak bergumul. Bergumul dengan kenikmatan yang tak bertara.
Merasakan pusernya disentuh lidah kasar dari tamu asingnya, kemudian
lidah itu se-akan ngebor kedalam pusarnya, sungguh tak terperikan. Dia
angkat-angkat pantatnya menahan derita itu. 'Oohh, ..ampun.. tolongg
..masszz, aampunn.., maass, nikmmaatt ..teruuss', ah sepertinya suara
itu ..
Nah, ini yang membuat penasaran istriku. Wajah yang terus
turun itu, tidak menjilat secara runtun langsung di bawah perutnya
tetapi loncat langsung ke bawah. Dan sakitnya lagi, lelaki itu turun
dari tempat tidur dan diam sesaat. Sungguh strategi yang sangat jitu.
Istriku sangat tersiksa, dia langsung protes ..kecewa..,'Kenapa..??',
tetapi lelaki itu menempelkan telunjukknya kebibir, 'Ssett..!', ..
kemudian pelan-pelan dia raih kaki istriku, dia tarik ketepi kasur,
hingga kedua kaki itu terjuntai ke tanah. Dan seakan melata, lelaki
asing ini berbaring telentang di lantai, kemudian kembali meraih kaki
istriku. Inilah yang benar-benar istriku terkejut dan langsung
kelimpungan. Telapak kakinya diciuminya, dijilatinya, digigitinya.
Nampaknya se-akan-akan dikunyah-kunyahnya. Tentu saja istriku tak mampu
lagi untuk tak berteriak-teriak mengaduh.
Nggak pernah nyangka
sebelumnya, karena suaminya nggak pernah pula melakukan macam ini, bahwa
kaki yang diciumi, jilati dan gigiti juga sangat memberikan sensasi
birahi yang dahsyat. Dan kedahsyatannya itu dibuktikan dengan apa yang
langsung istriku alami.
Tanpa atau belum disentuh sedikitpun oleh
lelaki itu, vaginanya langsung menyembur-nyembur. Cairan orgasmenya
datang lagi ..kali ini serasa terkuras ber-liter-liter. Ahh .., inilah
orgasme yang ke-tiga hanya dalam waktu kurang dari ampat jam. Lelaki ini
sungguh luar biasa. Dia sangat paham seninya persetubuhan. Istriku
sangat memujanya. Peristiwa itu sungguh tak pernah terlupakan lagi.
Lhoo, koq bisaa.. Aku sendiri juga heran.., aku tahu bahwa hal itu juga
dilakukan oleh orang lain, tetapi aku mungkin tidak memiliki upaya
sejauh itu.
Lelaki asing itu tahu persis apa yang telah terjadi.
Tahu persis istriku nggak mampu membendung datangnya orgasme itu. Tahu
persis, saat ini dialah yang mengendalikan. Dan dia nggak berhenti
..Jilatan di telapak kaki itu diteruskan, lidahnya menari-nari diantara
jari-jari kakinya. Dikulumnya satu-satu, dari jari kaki kanan kemudian
ke kaki kiri. Demikian tenang cara melakukannya. Reaksi liar perempuan
di atasnya tidak mempengaruhi apa yang sedang dia lakukan. Gigitan dan
jilatan terus menghujani kaki-kaki istriku.
Kemudian dia sedikit
bangkit, duduk di lantai. Betis istriku kini jadi sasaran. Nampak
gergetan melihat betis mulus istriku, lidahnya menyapu-nyapu kulit halus
di kanan dan kiri betisnya. Di tempat ini istriku merasakan bagaimana
lidah tamunya ini seperti amplas kasar. Saraf-saraf yang peka di sekujur
betis itu memberikan reaksi bukan main. Nggak lagi memberikan tempo,
orgasme yang baru saja terjadi tidak menjadi halangan untuk
membangkitkan libidonya lagi. Hati istriku terus merasa heran, hari ini
begitu banyak surprise yang dia temui. Dia telah merasakan orgasme yang
beruntun. Sekarang betis-betisnya sedang merasakan nikmatnya lidah
amplas tamunya. Segala kelelahan orgasme sebelumnya langsung terhapus.
Birahinya langsung bangkit kembali. Badannya tidak bisa lagi
dikendalikan dari gelinjang yang sangat.
Menggeliat-geliat dengan
disertai aduh-aduh dari bibirnya. Oohh..oohh.. suaranya kini sudah
serak.. Dengan terus menerus tak mampu mengendalikan desahan dan
rintihan, angginanya tak lagi terjaga, suaranya menjadi serak bahkan
parau .. Tapi bagaimana dia bisa berhenti mengerang.
Lidah, bibir
dan gigitan lelaki asing ini seperti senjata tak terelakkan. Seluruh
bagian yang dilewati nggak ada yang tidak dijilat dan gigit. Pasti
besoknya akan nampak bekas sedotan-sedotan itu. Apalagi karena kulitnya
yang putih bersih itu. Pasti suaminya juga akan yahu. Ahh.., bagaimana
nantilah ..
Kini jilatan dan gigitannya naik ke dengkul dan
lipatan kakinya. Mukanya berputar-putar untuk merasai bagian rinci dari
dengkul dan lipatan kakinya. Kadang-kadang nampak tengadah, kemudian
mengahadap ke bawah. Dan tak terhindar lagi, di daerah ini istriku
benar-benar tak tertahan. Sangat geli rasanya sehingga kakinya setengah
menendang mendorong kepala tamunya. Hampir terjengkang. Tetapi lelaki
ini tidak menyerah. Dia tahu betul ini juga merupakan daerah yang paling
peka terhadap jilatan dan gigitan. Kali ini di pegang erat-erat kaki
istriku. Saat dia menjilati salah satu kakinya, ia tindihkan tubuhnya
kesalah satu tungkai kaki lainnya, istriku tak berkutik. Jilatan dan
gigitan yang terus menyerang dengkul dan lipatan kaki ini hanya bisa dia
tahan dengan cara menggeliat dan berusaha berguling.
*****
Pukul 17.08, Selasa
Tapi
mana bisa. Pegangan erat lelaki yang jauh lebih kuat itu nggak bisa dia
lawan. Dan akibatnya menjadi sangat bukan main. Ketidak berdayaan
ternyata bisa berubah secara sensasional menjadi kenikmatan. Kenikmatan
karena dipaksa, karena disakiti, kenikmatan karena kalah kuat. Itulah
yang dia rasakan kini dan akibatnya untuk kali yang ke-empat, hanya
sekitar lima menit dari peristiwa yang sama, orgasmenya datang lagi.
'Acchhrr.. hhuuzz.. aacchhrr..', suara paraunya terdengar sangat
mengenaskan sekaligus sangat membirahikan. 'Aku orgasmm lagi..masszz..
ammpuunn.., aku orgasmee lagii, maasszz, ampuunn ..', ternyata yang
terdengar mengenaskan dari mulutnya itu lain pula yang nampak di
wajahnya. Wajah kepuasan yang sekaligus kelelahan yang sangat. Ratapan
memelas dengan hitam matanya yang seakan terbalik berubah saat suara,
'hhoocchh .. maazzhh..' sambil menarik nafas panjang bibirnya
menyeringai dengan senyum kepuasan.. '..sudaahh.. sudahh duluu.. akkuu
lemess, bangett lemess. Oaahh.. ammpunn.. berhenti dulu mass'.
Untuk
kesekian kalinya tamu istriku mengalah. Dia lepaskan semua pegangan.
Dia kemudian naik ke kasur, telentang dan ikut istirahat. Nafas istriku
ngos-ngosan melepas kelelahan, tapi dia juga tidak ingin mengecewakan
tamunya, 'Bagaimana kalau kita makan dulu, lapar banget .., sejak siang
lho belum makan mass..', istriku menawarkan kompensasi yang langsung
dapat anggukan dari lelaki itu tanda setuju. 'Yaa, aku juga sangat
lapar.. hhoo..'.
Mereka beranjak dari tempat tidur. Ketika sang tamu meraih celananya
hendak dikenakan, istriktu menahan, 'Yoo, kita bertelanjang aja
semalaman ini, bebas dan hewani, seperti Adam dan Hawa, bagaimana?',
usul istriku sambil ketawa kecil geli. Boleh juga nih, pikir sang
lelaki, kemudian ditaruhnya kembali celananya dan mereka bertelanjang
bulat menuju ruang makan.
Lelaki ini ketawa ngakak melihat
istriku telanjang membawa makanan dari lemari es ke meja makan. Dia baru
melihat dan mengalami pengalaman lucu macam ini. Demikian pula saat
sang tamu berdiri untuk mengambil minumannya, istriku mentertawakan
kontol gedenya yang bergelantungan macam bandulan itu.
Mereka
makan sebagai orang bercinta. Istriku memulai menyuapkan sesendok nasi
kemulut tamunya yang langsung mengunyahnya kemudian berciuman dan
membagi kunyahan itu ke mulut istriku. Kembali tertawa cekikikan. Saat
hendak minum istriku mengambil air gula, 'malas ah mengamil sendok,
pinjam ini yan buat ngaduk ..', sambil menunjuk kontol gede panjang
lelaki itu. 'Ambill ..', dan jadilah, kontol gede itu mencelup ke muk
air teh dan gula menggantikan sendok sebagai adukan. Kemudian dia teguk
air gula itu hingga tandas, '..hhuu.. nikmaatt..'.
eehh, kontol
lelaki itu ngaceng .., maklum pada permainan di kamar tidur tadi hanya
istriku yang merasakan kepuasan dengan dua kali orgasme, sementara
tamunya ini sama sekali belum keluar spermanya. Pelampiasan birahinya
tertunda. Dan ketika dapat senggolan tangan istriku kontolnya langsung
saja ngaceng. Uhh, memang luar biasa gede dan panjangnya. Istriku
beranjak ke meja tulisku mengambil mistar plastik yang selalu di meja
itu, kembali dan membuat ukuran penis lelaki ini. Panjangnya 22 cm,
dengan garis tengah batangnya 4 cm atau seperti pipa besi se-ukuran 1.5
inchi. 'Berapa mbakk, ..', tanya lelaki asing itu. Istriku menunjukkan
panjangnya di mistar, dan menyebutkan garis tengah batangnya.
Pada
kesempatan ini istriku lebih leluasa memperhatikan tubuh tamu asingnya.
Dari tempat duduknya dia perhatikan dada tamu itu hitam dengan sedikit
mengkilat karena dipadati oleh daging, nampak sangat sehat. Sebagai
lelaki pentilnya nampak cukup besar. Ahh.. aku belum sempat mengisap
puting itu. Pasti sedap mendengar rintihan tamunya saat dia melumati
puting itu, dia mengkhayal lagi. Kemudian dia perhatikan pula bahunya
yang bidang, bagian mana yang menampakkan kejantanan dan kegagahan pria
ini. Dan turun ke lengannya, nampak sepintas bulu ketiaknya. 'Mass,
..tolong ambilin itu dong, cangkir merah di rak atas', dia dapat akal
untuk lebih banyak melihat ketiaknya. Dan, bukan main, bulu-bulu
ketiaknya sangat rimbun. Baru sekarang dia sepenuhnya menyadari, pada
saat-saat tidak sibuk menggumuli atau di gumulinya.
Ahh, sebentar
dia akan menenggelamkan diri pada wilayah-wilayah berbulu itu. Walaupun
telah empat kali mengalami orgasme, dan membuat tenaganya terperas
tetapi pemandangan bulu-bulu tadi cepat menyegarkan kembali semangatnya.
Sementara sang lelaki asing nggak perlu dikhawatirkan. Kontolnya
jelas-jelas masih kehausan untuk permainan macam apapun.
Dia
teruskan makan malamnya. Dia ambil susu dari lemari es, dia tegak
sepenuh gelas. Dia ambil sebatang coklat, berbagi dengan sang tamu dalam
adu bibir. Mereka juga bertukar minum dalam satu mulut.
Selingan
makan ini tidak memutus kesinambungan birahi mereka. Mereka memiliki
banyak kreasi untuk merawat semangat dan nafsu libidonya. Terutama
karena istriku memang perempuan yang pandai. Dia selalu punya jalan
keluar.
Sebagai penutup hidangan, sekali lagi istriku menawarkan
kopi. Mereka kembali ke sofa depan sambil memawa kopi masing-masing.
Duduk saling menempel. Tangan saling menggerayang. Kemudian disusul
pagutan, saling bertukar lidah dan ludah. Mereka melakukan pemanasan
lagi.
*****
Pukul 17.35, Selasa
Alangkah nikmatnya
berciuman. Saling mengulum menikmati ludah yang hangat. Sesekali
terdengar 'clup' ketika bibir-bibir itu lepas sesaat. Irama wajah-wajah
saat bibir mencari posisi untuk menyedoti nikmatnya. Mencari-cari tepian
bibir dan saling menggigit. Uuhh .., libido langsung terdongkrak.
Tangan istriku langsung merabai perut lelaki asing itu, turun meremasi
jembutnya yang tebal. Digosok-gosokkan telapak tangannya untuk merasakan
kekakuan yang nikmat dari setiap helai rambut kemaluan tamunya.
Kemudian
merabai selangkangan. Digosokkan pada celahnya, naik, turun, melakukan
dengan lembut. Diserempetkannya punggung tangannya ke batang kontol yang
sedari tadi sudah dengan tegaknya mengacung, menunjukkan kepalanya yang
seperti jamur, mengkilat dengan sobekkan menganga pada lubang
kencingnya.
Kemudian dimainkannya bijih pelernya dengan remasan
lembut, membuat lelaki itu mengeluarkan desisan sambil sedikit
mengangkat pinggulnya. Dia ingin tangan-tangan istriku selekasnya
menangkap dan mengelusi kontolnya.
Tetapi istriku tidak mau
tergesa. Mungkin itu naluri betina, menggoda pejantan hingga karena
nafsunya hadir menggelegak. Yang istriku lakukan justru melepas bibirnya
dari bibirnya untuk meluncur ke bawah, keleher lelaki itu. Disini dia
membuat lelaki itu mendongak sehingga dia bebas menyedoti batang
lehernya, kekanan, kekiri, keatas dan bawah. Bau ludahnya melumati
pori-pori leher lelaki itu semakin membuatnya terbakar. Dan jilatannya
kembali meluncur turun.
Betapa istriku ingin melumati dada lelaki
ini. Dada gempal sehat berotot itu demikian kenyal dalam gigitan.
Disertai erangan dan rintihan lelaki asingnya, bibir dan lidahku
melumati seluruh permukaan dadanya. Putting susunya dia sedotin, dia
gigitin. Daging bawah susunya yang gempal dia gigitin. Berputar-putar
disekeliling iga lelaki itu. Tentu saja sang lelaki menjadi kesetanan.
Menggelinjang dan mengaduh, menahan gejolak birahi yang terus memuncak.
Dari
dada bibir dan lidahku meluncur ketepian ketiak. Hidungnya menangkap
aroma jantan sang lelaki yang menyebar dari ketiaknya. Uhh.. sangat
nikmatnya. Dia ingin menjilati ketiak yang penuh bulu. Dia isyaratkan
agar tamunya mengangkat lengannya. Dia ingin dengan terbuka dan leluasa
bisa menjilati ketiak-ketiaknya. Dan sang tamu dengan senang hati
bersender, melipat tangannya keatas untuk bertumpu pada kepalanya
sehingga kedua ketiaknya yang penuh bulu terpampang. Istriku mengamati
sejenak postur itu, oohh ..bukan main, seksi sekali.. Lihat, seorang
pria asing, telanjang penuh bulu, kasar berotot, bersandar di sofa
dengan sepasang ketiak berbulu yang menantang. Sementara kakinya
selonjor kelantai setengah terbuka hingga nampak tegar kontolnya yang
tegak ngaceng mencuat dari rimbunan jembutnya. uuhh ..alangkah nikmatnya
untuk di jelajahi.
Ah.. Dia ada gagasan, mirip gagasan lelaki
saat di tempat tidur tadi. Dia berdiri sesaat berhadapan dengan postur
pria telanjang tersender di sofa itu, kemudian berjongkok. Bukan, bukan
jongkok. Lebih rendah lagi, dia setengah berguling dilantai.
Tangan-tangannya meraih kaki-kaki lelaki itu. Dia melakukan seperti
tamunya yang telah lakukan padanya. Dia, istriku, ya istriku, mulai
menjilati ujung-ujung jari kaki lelaki asing itu.
Mula-mula
menciumi, mengkulum-kulum setiap jari kaki, dari jempol hingga
kelingkingnya. Lidahnya menari diantara celah-celahnya. Kemudian
pinggiran telapaknya disedoti. Kemudian telapaknya diciumi, dijilati
hingga menutupi wajahnya. Telapak bersepatu no. 43-an itu sangat lebar
menutupi wajah istriku yang mungil.
Dia menikmati bau sepatu pada
telapak lelaki itu. Sepatu butut dan murahan yang berbau sangat
menyengat. Maklumlah lelaki ini jalan dari rumah kerumah sepanjang hari.
Tapi dihidung istriku saat ini, bau itu justru sangat merangsangnya.
Dia lumat-lumat telapak kakinya itu seakan akan mencuci habis untuk
menyedot bersih bau itu.
Karuan saja sang tamu asing ini
benar-benar melayang dalam kenikmatan tak bertara. Seakan ingin
ditariknya kakinya karena tak tahan kegeliannya. Tetapi itu tak
dilakukan. Ini pengalaman pertama bahwa seorang perempuan, gedongan
lagi, menjilati kakinya. Mencuci dengan bibirnya, menyapu-nyapu dengan
lidahnya. Wwoo ..sungguh .. bukan main ..perempuan satu ini.
Selanjutnya
dengan bersandar pada sofa samping, istriku duduk dengan betis kanan
lelaki itu dalam rangkulannya. Dia jilati pori-pori dan bulul-bulu betis
itu. Hidungnya mencium-cium mencari bau ke-laki-lakian pada betis itu.
Dia pusatkan pada betis kanan saja. Ketidak seimbangan naiknya
saraf-saraf pada betis akan menyiksa nikmat pada pemiliknya. Dan benar.
Lelaki asing itu meronta. Dijambaknya rambut istriku untuk menghentikan
sejenak kegelian di kaki yang melandanya. Dia nggak tahan. 'Aduuhh
..mbbak, geli banget sihh ..', istriku tersenyum puas mendengarnya.
'Mbak ngerti banget kelemahan saya ..', pujian yang menyemangati birahi
istriku. Lelaki itu menarik nafas sesaknya, kemudian melepas jambakan
rambut istriku. Dan nafsu istriku yang sudah membara kembali meraih
betis itu, tidak mengulang pada wilayah yang sama tetapi bibirnya kini
naik ke dengkul.
Ada semacam target dari istriku. Dia ingin
melihat kontol tamunya mencapai ngaceng yang paling. Dia berharap dengan
permainannya itu nafsu lelaki asing ini benar-benar meledak. Dia
lirikkan matanya ke tonggak mengkilat yang mencuat dari belantara
keriting, jembut lelaki itu. Dia perhatikan benar jamur mengkilat di
ujung itu merekah dengan belahan ranum yang menunggu jilatan dan isapan
mulutnya. Uhh.. indahnya. Itu pasti desakkan darah nafsunya. Dan lebih
jauh ke atas nampak wajah tamunya yang mengerang dan merintih, merana
dalam kenikmatan tak bertara yang sedang melandanya.
Dengkul itu
digigitinya sesaat. Tak lupa lidahnya menyapu pori-pori dengkulnya
mencari aroma ke-laki-lakian disana. Dan bibir terus naik ke sasaran
utama. Paha berbulu lelaki itu dikemot-kemotnya. Bulu-bulunya sangat
merangsang saraf-saraf lidahnya. Dia sedoti rasa asin keringat paha
lelaki itu. Sementara itu posisi vaginanya tepat nyenggol jari-jari kaki
sang lelaki. Wuuhh .. nikmatnya. Kemudian sengaja digosok-gosokan ke
liang vaginanya. Dia merasakan seperti ada kontol di sana. Jilatan paha
kemudian naik ke arah selangkangan. Matanya setengan merem, menikmati
semerbaknya aroma selangkangan tamunya. Dan tak sabar lagi mukanya
kemudian dia benamkan pada selangkangan itu. Diantara bijih peler dan
sudut paha itu dia menemukan aroma yang keras keringat selangkangan
lelaki itu. Disedotnya. Lidahnya menari-nari. Kembali matanya melirik
kontol lelaki itu yang benar-benar telah siap menembusi vaginanya.
Sementara
itu, oleh kegatalan yang sangat di bawah sana, pantatnya
diangkat-angkatnya, agar jari-jari kaki itu masuk lebih menembus lubang
kemaluannya. Dan akibatnya bukan main. Gelinjang tak tertahankan
menyerang istriku, dia sudah sangat kehausan, matanya sudah nanar,
'Mass.. Tolongg..aa..kkuu.., maass, tolongg..', '..entot akkuu mass..'.
Lelaki
itu sigap. Kini saatnya dia ambil alih kendali. Diangkatnya tubuh
istriku, didudukannya ke sofa. Dia berdiri di depannya dengan kontol
tonggaknya yang siap menerjang kemaluan istriku. Dia raih kaki-kaki
istriku dan dinaikkannya kepundaknya. Kemaluan istriku jadi persis
berhadapan dengan kontol gede panjang yang telah siap menembusinya. Dan
pelan-pelan dia asongkan tepat ke lubang vagina istriku yang sudah
nampak berminyak menunggu batangan itu.
Inilah saatnya kenikmatan
hadir. Dengan sedikit menekan, kontol gede itu menyibak lubang vagina
istriku. Nampak tidak mudah. Dia usap-usapkan dulu ujungnya, mencari
cairan pelumas. Kurang. Dia meludah di tangannya. Dia usapkan ludah itu
ke ujung kontolnya, sebagai pelicin. Dia kembali mencoba, ujung kontol
dipaskan ke lubang vagina dan dorong. Pelan tapi ..blleess.. Sesaat
berhenti. Sedikit dia tarik untuk meratakan pelumas itu. Dan kembali
bless.., lebih dalam lagi. Dia tarik lagi dan bless lagi. Begitu
beberapa kali. Sehingga akhirnya seluruh batangan yang 22 cm itu
tertelan masuk dalam liang vagina istriku.
Pukul 17.57, Selasa
Upaya
kontol tamu asing yang menembusi vaginanya sungguh membuat istriku
hampir kelengar. Kontol itu demikian sesaknya, walaupun ini untuk yang
kedua kalinya sejak hampir lima jam terakhir. Hal itu mungkin disebabkan
urat-urat cengkeram dalam vagina istriku juga mengencang, hingga
membuat lubang itu sangat mencengkeram. Ada rasa pedih dicelah-celah
nikmat yang didapat. Mungkin timbul goresan. Tetapi sesudah lelaki itu
meludahi kontolnya, ada sedikit pelumas. Cara memasukkan yang
sedikit-sedikit dan pelan, kemudian ditariknya dan didorongkan lagi
hingga pelumasnya merata tadi sungguh saat-saat yang dipenuhi gelinjang
dan mendongkrak libidonya.
Dengan posisi kepala bersender di
sofa, kemudian badan setengah melengkung karena kedua kakinya ditarik ke
atas numpang di atas pundak sang lelaki sehingga dia bisa melihat
secara nyata saat-saat ujung kontol menyentuhi bibir kemaluannya
ternyata membuat sensasi erotis yang luar biasa. Dia menyaksikan
bagaimana klitorisnya tersibak memberikan ruang untuk batang berkepala
jamur mengkilat itu menembusi vaginanya.
Pemandangan kontol gede
panjang dan kaku berwarna coklat kehitaman yang menembusi vagina
berwarna kulit kuning putih itu sungguh merupakan sensasi yang belum
pernah ia saksikan selama ini.
Sesudah kontol itu tertelan kelubang vaginanya, mulailah lelaki itu
memompa. Bokongnya digerakkan maju mundur. Setiap kontol itu didorong
maju jutaan saraf-saraf vaginanya merasakan kegatalan yang tak
terhingga, demikian pula saat ditariknya mundur. Tanpa berfikir panjang
lagi dia menggoyang-goyang pantatnya untuk menggaruk rasa gatalnya itu.
Dan terdengarlah suara slup, slup, slup dari pemompaan kontol pada
kemaluan itu. Dan dari mulut istriku dan lelaki asing itu terus menerus
terdengar lenguh, desah dan rintih nikmat yang berkepanjangan.
Kemudian
terlihat kedua tangan lelaki itu meraih puting-puting susu,
memelintir-pelintir dengan jari-jarinya. Waahh, bukan main, istriku
menggelinjang dan langsung menggeliat-geliat. Kepalanya seperti orang
kemasukkan setan. Dengan rambutnya yang langsung awut-awutan kepalanya
digeleng-gelengkannya dengan cepat ke kanan dan kiri. Kegatalan pada dua
titik, lubang vagina dan puting susu, benar-benar membuat istriku
sangat histeris. Kemudian lelaki itu menunduk, menggantikan tangannya
dengan mulutnya, puting-puting susu itu disedotinya dan digigitannya,
sambil tanpa henti kontolnya terus memompa. Makin cepat, makin cepat.
Slup. slup, slup. Dan .., 'aachh..', terdengar suara istriku merintih
keras, '..maasszz, aa..kkuu.. nyampaii, orgasme lagii..', benar,
cairan-cairannya kembali tumpah dalam lubang vaginanya.
Dan
lelaki itu tidak menghentikan pompanya. Rupanya dia sendiri dalam
keadaan kegilaan nikmat yang nggak akan menghentikan apapun yang
terjadi. Gerakan maju mundurnya makin cepat. Nampak seperti lokomotip
yang lari kencang dengan hidrolik yang memompa mesin dan membuat rodanya
berputar, kontol lelaki itu memompa lebih kencang lagi. Dia tidak
memperhatikan istriku yang megap-megap, juga tidak mengacuhkan
bibir-bibir vagina istriku yang ber-busa-busa karena cairan birahinya
tersedot keluar. Kenikmatan karena sempitnya vagina itu ternyata tidak
berkurang oleh membanjirnya cairan-cairan itu.
Dalam keadaan
setengah merem dan melek, istriku menyaksikan busa-busa itu. Kembali
kesadaran petualangannya hadir. Walaupun sudah terasa ngilu dan
pedih-pedih, saat melihat busa-busa yang keluar akibat gesekkan pompa
pada kemaluannya, dia tidak berusaha menahan gerakan lelaki tamunya itu.
Dia biarkan batangan 22 cm itu meneruskan pompanya. Dan dia tambah pula
kecepatan goyangnya. Dia menikmati bagaimana wajah lelaki itu
blingsatan kenikmatan, dan bibirnya yang berpeot-peot mengaduh-aduh.
Sementara dari tubuhnya bercucuran keringatnya membasahi dada dan perut
istriku.
Dan rupanya lelaki itu belum juga ingin menyelesaikan
permainannya. Diturunkannya kaki istriku dan ditariknya membujur searah
sofa. Kaki sebelah kanannya dia sampirkan ke sandaran sementara kaki
kirinya dia biarkan jatuh ke lantai hingga kemaluan istriku lebih
terbuka.
Kemudian kembali disodokkan batang 22 cmnya menembusi
kemaluan itu. Kali ini lelaki itu sungguh mendapatkan kesenangan. Dengan
bokongnya yang terus maju mundur, dia merebahkan tubuhnya ke atas tubuh
istriku. Mulutnya langsung menerkami leher istriku, ketiaknya, susunya,
puting-puting susunya dengan penuh kegilaan. Slup, slup, slup, slup.
Entah untuk yang berapa ratus kali.
Dan akhirnya datang juga.
Lelaki itu merasakan spermanya akan muncrat. Sejak awalnya dia ingin
menyaksikan lagi spermanya langsung muncrat ke mulut istriku. Dia akan
merasa puas melihat istriku gelagapan menerima limpahan berliter-liter
spermanya. Dan dengan sigap dia cabut kontolnya dari kemaluan istriku,
kemudian bergerak ke samping sofa. Tangan kirinya secara kasar menjambak
rambut istriku dan menariknya, sementara tangan kanannya mengasongkan
jamur kontolnya yang basah oleh cairan vagina itu ke mulut istriku. Dan
walaupun ada rasa pedih disebabkan tarikan pada rambutnya, istriku
secara reflek mengangakan mulutnya. Ada perasaan aneh yang tiba-tiba
menjalar. Dia merasakan nikmat atas perlakuan kasar lelaki itu.
Perasaan
itu sudah mulai hadir sejak kontol gede lelaki tamunya menembusi
kemaluannya hingga menimbulkan rasa pedih, kemudian saat kontol itu
mulai memompa dengan cukup kasar hingga busa-busa birahinya tersedot
keluar meleleh di seputar bibir vaginanya, dan sekarang.. rasa pedas di
kulit kepalanya karena jambakan kasar tangan lelaki itu. Dia
membayangkan dirinya menjadi budak kenikmatan sang lelaki dan sedang
dipaksa untuk menerima sperma itu muncrat ke mulutnya. Itulah yang
mungkin disebut sebagai kenikmatan 'multi dimensi'.
Tangan lelaki
itu mengocok-ocok batang kontolnya dengan cepat, mulutnya meracau,
nafasnya terus memburu, sementara keringat dari dagunya, tubuhnya terus
menetesi dada dan perut istriku. Kocokkan itu semakin cepat, pada saat
segalanya akan hadir, lelaki itu mendongakkan wajahnya ke-langit-langit.
Suara paraunya berteriak 'Aaccrrhh.. aarrcchh .., keluarr .., keluarr,
ayoo telann sayangg, makan nihh kontolkuu, minumm nih pejuhku', dan ..
crot, crot, crot.., muncrat-muncratlah ber-liter-liter air maninya.
Dengan
teriakkan dan racauan panjang seolah melepas beban, laki-laki itu
menumpahkan spermanya. Istriku merasakan ada sekitar tujuh kali
semprotan panas mengisi rongga mulutnya. Dia terus menganga hingga
semprotan itu reda. Sesudah itu dia merasai cairan itu. Mulutnya
mengenyam-ngenyam. Kental dan pekat, ada asin, ada gurih, ada sepat dan
ada pula pahitnya. Kemudian dia telan seluruhnya. Tenggorokannya ikut
merasakan kehangatan air mani lelaki asing itu.
Dan selanjutnya
seperti anjing yang selalu lapar, istriku menjilati pula yang tercecer
di paha, jembut dan batang kontol lelaki itu. Batangnya masih
diperas-peras pula khawatir masih ada yang tertinggal, dan lidahnya
menjilat sisa-sisa sperma yang mengalir dari kepala jamur kontol itu.
Lelaki itu tergolek dilantai bersandar sofa, lelah sesudah kerja tanpa
henti tadi. Dan sesudah yakin nggak ada lagi sisa yang dijilatnya,
istriku mengikuti duduk bersandar sofa disampingnya.
Suasana beku
untuk beberapa saat. Hanya nafas-nafas panjang yang terdengar.
Sementara di luar rumah mulai terdengar suara-suara lain. Klakson mobil,
lonceng pedagang es krim, sesorang memanggil nama temannya dan hiruk
pikuk lainnya saat hari berangkat malam ..
Pada saat itu,
terlintas ingatan istriku pada suaminya. Dia bayangkan di sana suaminya
sedang sibuk dengan pekerjaannya. Dasinya, handphonenya, laptopnya dan
setumpuk dokumen tak pernah jauh dari dia. Sementara itu, dia, istrinya
disini, telanjang terkapar kelelahan di lantai sesudah kemaluannya di
entot habis oleh kontol gede panjang tamu asingnya. Ooohh, alangkah
ironinya .. Kehidupan jagad terus berputar, di setiap sudut dunia lahir
peristiwa-peristiwa. Harmoninya justru timbul dari berbagai ironi antara
peristiwa yang satu dengan yang lainnya.
'Maass, rasanya kita
perlu mandi-mandi lagi. Aku mau buat madu telor buat kesehatan kita
berdua. Mas mandi dulu. Kita akan melewati malam yang woo .. Dan mesti
segar dan sehat. Ok?', itulah rentetan mulutnya untuk menepis ingatan
pada suaminya. Tamu asing itu mengangguk setuju. Untuk hal-hal semacam
itu dia nggak mau terlampau mencampuri. Itu urusanmu, pikirnya. 'Okee
..', toh keluar juga jawabannya, untuk menyenangkan istriku tentunya.
Kemudian mereka bangkit.
*****
Pukul 18.31, Selasa
Istriku
membuat nasi goreng istimewa. Dia memang juga jago masak. Diatas nasi
gorengnya yang dimasak bersama serpihan-serpihan daging sapi dia taruh
telor mata sapi setengah matang dan tomat irisan. Dia juga suguhkan kopi
susu. Dia bilang itu semua untuk memulihkan tenaga. Tamu asing itu
makan dengan lahapnya. Pasti bagi dia itu merupakan makanan yang cukup
mewah. Terkadang mereka saling menyuapi. Wwuu, .. kemesraan palsu yang
nikmat.
*****
Pukul 19.00, Selasa
'Aku mikir lho
mas, tadi siang saat aku buka pintu dan Mas nawarin jamu, aku nggak
begitu dengerin, cuma perhatiin orangnya lho', istriku membuka omongan.
'Ooo, ya ..? Terus?', 'Ya aku pandangi tubuh mas, ngganteng, pikirku',
'Ma kasih? Terus?', 'Terus aku ngintip dari kamar', 'Ooo pantesan jadi
galak, ha ha ha!', 'Iyaa, aku naksir berat..'. 'Kenapa sih kontolmu gede
banget mas?', 'Khan udah dibilang karena madu, hi hi hi?', 'Iyaa deh,
n'tar aku borong madunya'. 'Bener?', 'Benerr. Biar suamiku ketularan
gede juga, hi hi hi hi?'.
Begitulah mengalirnya sebuah birahi
penyelewengan. Pada bicaranya sudah selalu mengarah ke urusan libido.
Kemudian mereka saling berpandangan. Tersenyum. Sesaat kemudian istriku
mengasongkan tangannya yang langsung disambut oleh lelaki itu.
Tangan-tangan itu saling meremas. Dan aliran listrik birahi mulai
bangkit, menjalar. Sekali lagi ber-adu pandang. 'Mass .., aku nggak
puas-puas lho. Aku selalu merindukan kontolmu', istriku menebar senyum.
Pernyataan birahi. 'Samaa.., aku juga sangat kagum pada memekmu mbak.
Enak banget. Legit'. 'Bener, niihh..'.
Istriku berdiri nyamperin
tamunya secara manja. Dia langsung duduk di pangkuan lelaki itu.
Tangannya merangkul kelehernya, 'Maass, ..uuhh..', wajahnya mendekat dan
dia mulai mencium. Bibir disambut bibir. Kemudian saling melumat.
Wajah
istriku dengan ritme yang penuh rasa berputar-putar diatas wajah lelaki
itu. Bibirnya, lidahnya berusaha merasuki rongga mulut tamunya.
Di-isapnya lidah tamunya. Disedotinya ludahnya. Sang tamu juga tak kalah
berbalas. Dirangkulnya istriku. Dieratkannya ke tubuhnya. 'mm..',
terdengar gumaman.
*****
Pukul 19.16, Selasa
Beberapa
menit berlalu. Istriku nggak tahan lagi. 'Kita ke ranjang yook', dia
bangun dari pangkuan dan lagi-lagi menuntun lelaki asing itu keranjang
perkawinannya. Nggak nampak lagi keraguan nyeleweng dan mengabaikan
suaminya pada tingkahnya itu. Dia benar-benar masuk ke wilayah
petualangan tanpa hambatan. Dia menikmati banget.
Menjatuhkan
diri ke kasur bareng-bareng, istriku langsung menerkam, wajahnya
ngusel-usel. Diciuminya lelaki itu sambil desahnya tak henti-henti. Dia
cium dan gigiti bibirnya, dagunya. Sesekali bibirnya turun ke lehernya.
Lelaki itu pasrah saja. Dia mengimbangi apa mau istriku. Dia menikmati.
Kedua tangannya jatuh ke bantal, hingga ketiaknya yang berbulu terbuka.
Sepertinya dia ingin ciuman, jilatan dan gigitan istriku merambahi semua
wilayah tubuhnya. Dan itu memang menjadi target istriku.
Melirik
ketiak tamu asingnya yang penuh bulu, hhuu .., hatinya tergetar.. Dia
menahan diri untuk tidak langsung merambahnya. Dia membuat urutan. Bibir
dan lidah turun ke dadanya. Disini istriku menikmati aroma tubuh lelaki
seutuhnya. Sambil menggigit kecil, hidungnya dilekatkan kepori-pori di
dada untuk menghirup lebih banyak bau lelakinya. Begitulah betina yang
kehausan. Lihat, tangannya yang memeluki tubuh lelaki telanjang yang
telentang pasrah, sembari sesekali jari-jarinya merabai bagian-bagian
peka atau geregetan sambil mencubit kecil, atau menusukkan ujung-ujung
kukunya ketubuh liat tamunya itu. Semua hal yang berlangsung, baik dari
istriku maupun reaksi tamunya, nampak mengalir dalam derasnya libido
mereka yang terus membara.
Suara bibir istriku sesekali
terdengar, timbul karena kecupan-kecupannya dan karena desah kenikmatan
yang dilaluinya. Sesekali kepalanya bangkit menyibakkan rambutnya yang
terurai.
Nampak kemudian tangan kanan sang tamu meraih
rambut-rambut istriku, membantu agar rambutnya tidak merepotkan ciuman
dan jilatannya ..
uuhh .., enak banget menggigiti pentilmu mas,
istriku berkata dalam hatinya sambil tak puas-puasnya menggigit dan
menjilati pentil itu. Kemudian juga bagian bawahnya, di arah
tulang-tulang iganya. Dia dapatkan daging gempal yang sungguh nikmat
jadi sasaran bibirnya. Tak pelak lagi, lelaki itu bergelinjangan menahan
geli nikmat sambil mulutnya mendesah, ingin mengaduh tetapi berusaha
menahannya. Yang hanyalah suara-suara eekkhh.. Menahan geli dengan
menekan nafasnya.
Tangan istriku merubah posisi. Mulai mengelusi
bahu bawah ketiaknya. Dengan lembut tangan itu merabai, naik turun,
mengalir mengikuti ritme bibirnya yang terus menjilati buah dada lelaki
itu. eekkhh.., eekkhh.. Untuk kesekian kali lelaki itu menyibakkan
rambut istriku. Terkadang nampak tangannya juga meremasi dan menjambak
rambut itu. Tingkah lakunya itu mendorong birahi istriku makin semangat.
Kepalanya mengangguk-angguk kecil atau meliuk mengikuti lidahnya yang
menyisir lekukan anatomi dada tamu asingnya.
Istriku merubah
posisi. Tubuhnya bergeser kesamping kanan. Tangannya sedikit mendorong,
yang langsung direspon lelaki itu, hingga tubuh lelaki itu miring ke
kanan tanpa harus menurunkan tangannya sehingga ketiak berbulu lelaki
itu tetap terbuka. Dengan posisi ini istriku semakin leluasa menggiring
bibir dan lidahnya menjangkau wilayah ketiak itu. Lembut, bergerak
terkendali, pelan tetapi jelas, gigitan kecil dan jilatan lidah itu
menuju wilayah ketiak. Sekali lagi terdengar eekkhh.., lelaki itu
menahan nafasnya, menahan gelinjangnya. 'Mmbaakk .. eekkhh'.
Nampak
banget istriku menikmati reaksi emosi tamu asingnya. Semakin mendengar
erangan, desahan atau gelinjang limbung lelaki itu, semakin dia getol,
terus menjilat atau menggigit atau mengecupi. Itu semua merupakan bagian
dari gejolak dalam simponi birahi. Aksi dan reaksi saling bersahutan
melahirkan harmoni hubungan ranjang penyelewengan seorang istri dengan
lelaki asing yang baru dikenalnya.'Ooocchh ..', terdengar istriku mulai
mendesah. Nampak hitam matanya menghilang ke atas dan kukunya menancap
seakan hendak melukai kulit liat lelaki itu.
Dia memasuki ambang impian kenikmatan yang sejak siang tadi menjadi
obsesi utama dalam rangka menikmati malam panjang penyelewengannya.
Hidungnya mulai mengendusi bau ketiak tamunya. Bau asem itu pada situasi
macam ini sungguh menjadi dambaan birahi. Libido istriku langsung
terdongkrak. Sekarang bukan lembut lagi. Lidahnya sudah sampai ke
tepi-tepi wilayah nikmat. Hidungnya terus mengendusi. Sesaat kemudian
wajah istriku sudah tenggelam dalam ketiak lelaki itu. Hidungnya terus
mengendus-endus untuk meraih aroma ketiaknya sebanyak yang bisa diraih.
Dengan
terus mengangguk-angguk kecil dan meliuk, wajah itu merambah
ceruk-ceruk berbulu milik lelaki itu. Lidah istriku dengan cepat membuat
bulu-bulu ketiak itu kuyup oleh ludahnya. Dia isap semua rasa. Asin
atau manis atau asem yang membangkitkan gairah dan birahi yang terus
memburunya. Desahannya berubah menjadi dengusan. Istriku kegilaan.
Terkadang nampak geregetannya datang. Kepalanya digeleng-gelengkankan
secara cepat hingga rambutnya nampak bergoyang ombak, seperti babi yang
menekan moncongnya yang mengaduk lubang di tanah. Dan memang yang
tersisa hanyalah sifat hewaniahnya. Dan dengan pantatnya yang saat ini
sudah nungging, dengusan dan gelengannya itu membuat sang lelaki
berbalik-balik, ke kanan, kekiri yang disertai dengan regangan
kaki-kakinya menahan nikmat. Nampak otot-otot kakinya itu bertonjolan.
Dan tak kalah sengitnya, kontolnyapun mencuat kaku. Mengkilat dengan
jamur rekah di ujungnya, kontol itu dilingkari oleh jaringan urat-urat
darah yang memompa daging kontolnya melesak keatas, tegak, seakan meriam
yang mau meledakkan pelurunya.
Istriku melirik ke kontol itu.
Tapi membiarkannya. Dia bergeser ke ketiak lainnya di sebelah kiri. Dia
ulangi pula hal-hal sebagaimana telah ia lakukan pada ketiak kanan tadi.
Kali ini tubuh istriku menindih lelaki itu. Buah dadanya lekat pada
buah dada sang lelaki.
Lantas karena menahan amukan birahinya,
sang lelaki menaik-naikkan pantatnya hingga kontolnya setiap kali
menusuk-nusuk langit. Sekali lagi lirikan mata istriku dilepas. Dan
kemudian tangan istriku bergerak turun, mulai mengelusi perut yang
berambut menyambung ke jembutnya. Jari-jarinya menggapai dan
meremas-remas. Sesekali kembali mengelus. Rasanya bisa diperkirakan.
Wilayah itulah yang akan dirambah bibir istriku pada urutan berikutnya.
Kembali
istriku mencari posisi yang pas. Dengan tetap nungging dengan tubuh
telanjangnya istriku bergeser kanan sang lelaki. Tangannya terus
meremas-remas penuh gereget. Bibirnya meluncur kebawah, mengulang
jilatan dan gigitan sesaat pada dada, kemudian turun lagi.
Begitu
bibirnya menyentuh bulu-bulu perut di bawah puser, langsung
melumat-lumat. Tak pelak lagi perut berbulu sang tamu kuyup oleh
ludahnya. Terdengar erang dan desis tamunya yang disertai seringai di
wajahnya. Otot-otot perutnya mengencang menahan kegelian.
Ber-menit-menit istriku terus menjilati perut penuh bulu, sebelum
bergeser lebih bawah lagi.
Sekarang tangan istriku sudah merambah
ke wilayah selangkangan. Dielus-elusnya selangkangan kanan kemudian
kirinya. Dan akhirnya juga genggaman, pijatan dan remasan untuk bijih
pelernya. Ooocchh.. suara desahan itu .., begitu nikmat ditelinga ini,
demikian batin istriku mendengar gelinjang desahan lelaki asing itu.
Kini
istriku sudah berada di antara paha lelaki itu. Dengan tetap nungging,
istriku membenamkan mukanya ke rerimbunan jembut sang tamu. Bau lelaki
dengan kuat menyergap hidungnya. Nafsu irahi istriku semakin
meledak-ledak. Untuk cara-cara macam ini yang sama sekali belum pernah
dia lakukan pada suaminya selama lebih 20 tahun mereka menikah.
Dengan
genggaman tangan kanan yang mengelus naik turun batang kontol yang 22
cm itu, bibir, lidah dan gigitan istriku meratai batang dari pangkal,
tengan hingga ujungnya. Dengan penuh rasa dan birahi kepala jamurnya dia
jilat dan isap-isap. Ludahnya telah membasah di selangkangan lelaki
itu. Bau lelaki dan ludahnya sendiri bercampur menjadi bau yang membuat
vagina mengempot-empot minta di remasi.
Ketika semua sudut dan
titik di selangkangan tamunya sudah nggak ada yang lewat dari
jilatannya, secara reflek lelaki itu mengangkat kedua pahanya ke atas,
hingga tubuhnya melipat sampai betisnya menyentuh kanan dan kiri
telinganya. Dan akibatnya adalah wilayah pantat hingga anus lelaki itu
seperti ditawarkan untuk dirambah pula oleh bibir dan lidah istriku.
Sesaat
nampak istriku ter-jengak. Bagi dia pemandangan macam ini sama sekali
nggak pernah ter-impikan. Paha yang juga dipenuhi bulu-bulu, bijih
peler, pantat dan anusnya yang juga penuh bulu terpampang langsung di
depan wajahnya. Tapi jengak itu langsung berubah menjadi kegilaan
birahi. Dengan menggoyang kepalanya untuk menyibak rambutnya, istriku
merebah tengkurap dari nunggingnya, tangannya diasongkan ke depan meraih
pantat itu. Kemudian dengan penuh bara nafsu istriku kembali mengecup
dan menjilat.
Dari gundukkan daging bawah peler, turun lagi
hingga lubang anus dia lumati habis. Lidahnya menari-nari mendesaki anus
lelaki itu dan merasai semen anus itu. Hidungnya berusaha menangkap
aromanya. Wwwoo.., sungguh eksaiting. Bau dan semen anus itu membuat dia
menjadi begitu binal. Wajahnya digoyang-goyangkan untuk lebih terbenam
lagi menyeruak ke bokong dan anus tamu asingnya. Dan dari atas sana
terdengar suara merintih dan sekaligus seperti mengemis, 'Terruuzz
mmbakk , ttee..tteerruuzz, ayyoo mbakk, ..teruss.. jilatin yang
banyakk.. oohh enakk..', suara itu tak pernah lagi berhenti,
'lidahnyaa.. maasszzuukkiinn.., tteerruuzz..oocchh.. aacchh'.
Dan
tak terhindarkan lagi, kontol lelaki itu menyeruak dan mencuat
menembaki langit-langit kamar pengantinnya. Nampak jamur dan lubang
kencingnya yang merekah, mengkilat-kilat. Kontol itu sudah siap untuk
menembusi memekku, demikian pikir istriku. Dan dengan kebinalan
birahinya yang juga sudah berada dipuncaknya, istriku dengan sigap
bangun, menurunkan kaki lelaki dari lipatannya kemudian menumpaki tamu
asingnya ini. Dia duduk seperti naik kuda di perut lelaki itu dengan
kaki-kakinya yang terlipat ke belakang sementara pantatnya, atau lebih
tepat lubang kemaluannya dipernahkan ke arah kontol lelaki itu. Lantas
sedikit menungging sambil tangan kirinya meraih batang 22 cm itu dan
mengepaskan jamur merekahnya ke lubang vaginanya. Sesudah dirasakan pas
ujung kontolnya menyentuh bibir-bibir kemaluannya, dia turun ke arah
duduk mecoba mendesakkan kontol itu kelubang kemaluannya. Beberapa kali
dia lakukan ulang-ulang sebelum kontol gede itu berhasil ditelan
vaginanya.
Saking gedenya kontol itu saat melesak menembusi
bibir-ibir memek istriku ikut tertekan melesak ke dalam. 'Aacchh..
Maasszz, enak bangett.. uuchh', terdengar desah istriku. Dia sesaat
merasakan batang kontol itu dalam cengkeraman vaginanya. Dia rasakan
setiap mili kontol tamunya menggosok saraf-saraf kemaluannya. Dia
rasakan denyutan darah yang mengalir dalam batang gede panjang itu.
uuhh.., nggak akan hal macam ini bisa dia dapatkan dari suaminya.
Kemudian
pelan-pelan dia mulai tarik. Dia angkat pantatnya. Dia rasakan batang
kontol itu menjalar keluar, dah uuhh.., gatalnya.. Kemudian dia masukkan
lagi. Rasa semakin gatal menyerang vaginanya. Dia tarik lagi pantatnya.
Masuk lagi. Keluar lagi. Masuk, keluar, masuk, keluar. Dan jadilah
kocokkan. Yang satu batang menusuk, yang lain lubang menelan. Dan jantan
betina di ranjang pengantin itu saling memompa. Terkadang bokong
istriku nampak seperti mengulek. Pantatnya ditekan habis kemudian
tubuhnya di tarik kedepan dan didorong kebelang berulang 2 atau 3 kali
sebelum keduanya kembali saling pompa. Tempat tidur dan gambar di
dinding ikut ber goyang-goyang. Riuh rendah desahan dan rintihan saling
bersahut. Ruang sempit itu menyaksikan puncak-puncak penyelewengan
istriku. Menyaksikan bagaimana dia tidak lagi mengabaikan suaminya.
Bagaimana dia dengan lahap menjilati, mengisap-isap, mencium dan
menggigiti bagian-bagian peka birahi tamu asingnya.
Saat-saat
ledakkan kepuasan mendekat. Lelaki itu mempercepat kocokkan dengan
pantatnya yang naik turun dan kontolnya yang menembusi kemaluan istriku
terlihat seperti mesin hidrolik. Demikian kaku dan tegar. Basahnya
batang kerana cairan birahi istriku membuat batang itu mengkilat dan
menunjukkan lingkaran urat-uratnya.
'Mbbakk.. aku mau keluarr,
mmbaakk akuu mau keluarr .. Terruusszz mbakk, eennakk, eennaakk ..
Teruuss', yang dijawab dengan parau oleh istriku, 'Maass.. Aku jugaa,
akuu mau keluarr.. Bareengg yaa. Keluarr barengg .. baarreengg..
aasszzhh..', dan tak terelakkan lagi simponi rintihan dan erang nikmat
yang kemudian di akhiri teriakkan kemenangan dari jantan dan betina ini
gegap gempita memenuhi ruang pengantin yang sempit itu. Keduanya
bersama-sama meregang. Keduanya menumpahkan cairan-cairan dalam jumlah
yang sangat banyak. Pemompaan yang belum kunjung berhenti itu membuat
cairan-cairan keduanya terdesak keluar. Busa dan lelehan sperma muncrat
akibat dari jepitan antara kontol dan dinding vagina di bibir kemaluan
istriku. Cairan itu muncrat-muncrat saat kontol mendorong kedalam liang
vagina. Bibir vagina terseret keluar bersama tarikan batang kontol
membawa busa dan cairan yang langsung menebar ke kanan dan kiri bibir
vagina. Kocokkan tak kunjung henti mengikuti kegaduhan yang keluar dari
mulut istriku dan lelaki itu.
Ketika tiba saatnya reda, yang
terdengar hanyalah tarikan nafas-nafas panjang. Istriku meletakkan
kepala lelahnya di dada tamu asingnya. Dan lelaki itu membuka tangan dan
kaki telanjangnya untuk mencari dingin. Keringat keduanya membasahi
tempat tidur. Nampak spreinya basah dan berserak terangkat dari jepitan
kasur. Bantal-bantalnya jatuh ke lantai. Kegaduhan lenyap diganti
keheningan di antara nafas-nafas jantan betina itu. Mereka telah meraih
puncak kepuasan birahi. Bagi istriku, itu merupakan puncak
penyelewengannya yang paling memuaskan.
Pukul 20.20, Selasa
Keheningan
itu berlalu panjang. Mereka yang lelah tertidur. Menjemput mimpi
indahnya. Kadang-kadang salah satunya bergerak-gerak berubah posisi.
Tenang.
Istriku tengkurap telanjang. Tangannya memeluki bantal.
Sang lelaki ngangkang. Nafas-nafas mereka berhembus penuh damai dan
kepuasan. Mungkin dingin malamlah yang membuat mereka terlena. Sesekali
di luar anjing menggonggong. Suara kaleng yang dipukul tukang pijat buta
lewat. Ada deru mobil di kejauhan. Atau tukang nasi goreng, siapa tahu
ada yang kelaparan di malam hari. Lelaki itu memperdengarkan dengkur
kecilnya. Mulutnya sedikit terbuka. Istriku bergerak telentang dengan
tangan di dadanya. Nampak susunya masih ranum. Ada bercak-bercak merah,
pasti karena sedotan nikmat dari lelaki di sampingnya itu.
*****
Pukul 02.08, Rabu
Istriku
menggeliat terbangun. Lampu kamar yang terang nyalanya menyadarkan dia.
Pertama yang dilihatnya adalah lelaki telanjang di sebelahnya. Dia diam
sesaat mengumpulkan kesadaran sambil bberkedip-kedip matanya tidak
melepaskan dari tubuh telanjang lelaki itu. Diingatnya bahwa sejak
kemarin siang dia bercengkerama saling mengumbar birahi dengan lelaki
ini.
Kemudian mukanya mencari-cari jam di dinding. Pukul 2 pagi
lebih. Telah berapa jam dia ber-asyik masyuk dengan tamu asing ini? 12
jam. uuhh, sepanjang waktu itu rasanya hidupnya sangat memiliki arti.
Hanya dalam waktu 12 jam dia telah mendapatkan orgasme 7 kali. Orgasme
yang tidak pernah dia dapatkan dari hubungan kelaminnya dengan suami
selama 20 tahun perkawinan mereka. 12 jam dibanding dengan 20 tahun.
Wwwoo.
Istriku bergeser mendekat. Dia mendengar nafas lelaki itu.
Dia lebih mendekat lagi. Dia perhatikan paras lelaki itu. Alisnya,
dagunya dan oo.. bibirnya seksi sekali. Mulutnya yang setengah menganga
membuat bibir lelaki itu sangat seksi. Dia pengin menciuminya, tetapi
jangan, kasihan, capek sesudah beberapa jam menggenjot menyetubuhinya.
Dia perhatikan lebih dekat lagi. Dari wajah turun ke dadanya. Dada gelap
dan gempal lelaki tamunya ini sungguh mempesona istriku. Bukit-bukit
susunya dihiasi dengan puting ditengah lingkaran hitam, ukurannya cukup
besar untuk jadi sasaran gigitan, nampak naik turun yang disebabkan
nafasnya.
Kemudian turun ke perut dan pusernya. Bulu-bulunya
melebat di seputar pusernya mengawali rimbunan bulu jembut di bawahnya
lagi. Entah berapa gigitan dan kecupan yang telah ia berikan di daerah
ini. Dan pandangannya tergoda untuk terus ke bawah. Dia perhatikan
seakan belalai yang terkulai. Bukan main.
Kontolnya yang sedang
dalam posisi terkulaipun ukurannya sudah lebih gede dari milik suaminya.
Woo.. fantasinya datang. Bagaimana dia bisa pelan-pelan menyaksikan
bagaimana kontol ini bergerak tumbuh hingga tegang ngaceng ke
langit-langit.
Dia jadi melek total, gairahnya membangkit. Dia
bangun turun dari kasur untuk kembali naik dari arah selangkangan lelaki
asingnya hingga wajahnya tepat menghadap ke selangkangannya. Tangannya
sedeku kekasur. Aroma kemaluan lelaki mulai menyergap hidungnya. uuhh..,
kini baru nampak jelas. Ternyata kontol itu tidak sunat. Ujungnya
meruncing. Daging tipis menjadi kulup yang membungkus jamur besar yang
selama ini menjadi sasaran lumatan bibir dan lidahnya.
Dia baru sadar dan melihat bagaimana kontol orang dewasa yang nggak
disunat. Godaan besar datang. Tangannya nggak tahan untuk diam.
Pelan-pelan kontol yang terkulai itu dielus-elusinya. Diangkat dari
rimbunan jembut kemudian jari-jarinya menarik kebawah kulup itu hingga
terbit ujung.. dan kemudian nampak utuh jamur itu. Lelaki asing ini
nampaknya nggak terganggu tidurnya. Istriku asyik mengamati kontol itu,
bahkan tak lama kemudian sudah mendekatkan lagi wajahnya, mencium kontol
itu, kemudian menjilat, menjilat-jilat, menjilat-jilat, menjilat-jilat
..
Aneh, kontol itu lama-lama berdiri tanpa membuat bangun
pemiliknya. Makin lama menegang dan istriku makin asyik menjilati. Saat
berdiri menegang, kulupnya kedesak jamurnya, seperti bunga yang tumbuh
dari kuncupnya, jamur gede itu merekah. Istriku makin semangat dan
birahinya makin meninggi. Dia memutar-mutar kepalanya untuk meraih
jilatan lebih banyak hingga ke batang-batang dan pangkal kontol yang
saat ini ada dalam genggaman tangan kirinya. Terdengar desah kecil dari
lelaki tidur itu, mungkin mimpi nikmat. Sementara istriku sudah demikian
semangat. Sesudah melumati selangkangan yang juga penuh bulu, kembali
istriku mengemot-emot batangan gede panjang yang saat ini sudah
benar-benar mendekati ukuran sempurnanya.
Istriku kepingin kontol
itu memuncratkan spermanya. Dia menjilati kepalanya, ternyata dia sudah
merasakan precum di ujung jamur itu. Precum itu dia jilatin dan
kemudian melutnya menganga memasukkan menelan kontol itu, dia mulai
memompa. Batangan besar panjang itu menembusi mulutnya hingga mentok ke
pintu tenggorokkan. Lelaki itu mendesis pelan. Nampaknya dia merasakan
ada kenikmatan di bawah sana, tetapi kantuknya membuat enggan untuk
bangun. Dia biarkan saja apa yang terjadi dan merasakan kenikmatan
melayang dalam setengah tidur ..
Tampak muka istriku menggeleng
ke kanan dan ke kiri untuk mendapatkan ritme pompa yang nikmat. Tangan
kirinya menahan batangan kontol itu agar tidak lepas dari mulutnya,
sementara tangan kanannya merabai pinggul kemudian pantat, menikmati
bulu-bulu yang tersebar pada wilayah itu. Suara desah istriku terus
beruntun seirama dengan pemompaan. Dan ..makin cepat, makin cepat, makin
cepat. Istriku semakin tidak sabar untuk menyedoti sperma lelaki ini
yang walaupun setengah tertidur kontolnya tetap meregang maksimal
sempurna.
Rupanya usaha istriku membuahkan hasil. Pantat lelaki
itu kini bergerak naik turun menikmati pompa istriku. Kontolnya yang
kaku tegak, makin cepat menembusi mulut istriku. Tangannya turun meraih
kepala dan meremasi rambut istriku. Desahnya mengeras, makin keras,
makin keras .. hingga..crot crot crot.. saluran sperma di sepanjang
kontol itu nampak berdenyut keras. Spermanya terpompa. Delapan kali
denyutan besar menumpahkan delapan puncratan besar. Istriku menjadi
gelagapan. Mulutnya berusaha menangkap semua yang tumpah, jangan ada
setetespun yang terbuang. Walau tak terhindari, dari mulutnya nampak
meleleh sebagian sperma itu karena nggak lagi tertampung dalam mulut
mungil itu. Syaraf-syaraf rasa dalam rongga mulutnya sibuk merasai
sperma yang tumpah bertubi. Dikenyam-kenyamnya dan ditelannya. Sebanyak
yang bisa ditelannya, tenggorokkannya menikmati basah teraliri cairan
hangat itu. Diusapnya keringatnya yang sempat mengucur di pagi dini yang
dingin itu.
Sesaat kemudian tubuh telanjang istriku jatuh
kelelahan. Wajahnya terbenam di selangkangan sang lelaki asing.
Tangannya terkulai lemas, merangkul pahanya. Nafasnya terdengar
ngos-ngosan. Dia puass.. Kini dia pengin istirahat. Dia tidak merubah
posisi. Keadaannya sudah nyaman. Dia pengin tidur lagi.
Sementara
itu, bagi sang tamu, lelaki asing itu, walaupun dalam setengah ngantuk,
dia menikmati pengalaman yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Saat
lelap tidur di malam hari, ada perempuan cantik yang mempermainkan
kontolnya, menjilati kemudian mengisapinya hingga spermanya keluar tak
terbendung. Ahh.., dia akan kenang panjang. Dia sendiri tetap enggan
bangun. Kantuknya masih menyerang. Dia biarkan perempuan itu tidur di
selangkangannya. Dan tak lama kemudian dia kembali lelap.
*****
Pukul 06.02, Rabu
Tukang
bubur ayam membangunkan tidur sang jantan dan betina dari ranjang
pengantinnya. Teriakan dan deru motornya membuat anjing tetangga
menyalak-nyalak walaupun suara itu saban pagi hadir. Dasar anjing.
Pertama
istriku yang menggeliat bangun. Kemudian lelaki itu. 'Masszz.., koq ini
ikut bangun', istriku membuka suara sembari tangannya langsung
mengelusi kontol yang terlihat sejak sebelum pemiliknya bangun, kontol
itu sudah lebih dahulu bangun menegang keras.
'mm ..mbakk, uuhh
tidurku 'bleg zeg' banget. Nggak ngimpi, nggak bangun, jam berapa ini'.
Istriku tidak menyahut, tangannya terus mengelusi kontol lelaki itu.
'Tadi malam sedap nggak masszz..?', dia coba mengingatkan, 'Ooo, yaa..,
aku ngimpi ada bidadari cantik mengenyot-enyot ini..', sembari menunjuk
batangnya. Kemudian mereka bersama tersenyum.
Inilah sarapan
mereka. Sambil tengkurap disamping lelakinya yang tergolek disampingnya
istriku terus mengelusi kontol ngaceng itu. Dia permainkan lubang
kencingnya dengan ujung-ujung jarinya. Nikmat di pagi hari, begitu batin
sang lelaki sambil menggeser tubuhnya lebih melekat ke istriku.
Tangannya dipelukkan ke pinggul dan mengusap-usap pinggul serta bokong
istriku. Kedua-duanya saling asyik mengusap. Sesekali istriku mengecup
pentil tamunya.
Tangan lelaki ini mulai menggerayang lebih ke
bawah. Tangannya menguak belahan pantat istriku dan jari-jarinya
mengusap daerah peka di pantat, yaitu lubang anus istriku. Jari-jari itu
terkadang menusuk sedikit, berusaha menembusi anus. Istriku merasakan
adanya sensasi erotis. Saat jari-jari mengusap dan menyentuh cincin
analnya, woo.., koq nikmat banget .. Istriku sedikit mendesah sebagai
tanda dia mendapatkan kenikmatan dari ulah lelaki itu.
Sang
lelaki, begitu mendengar desah istriku langsung bersemangat. Dengan cara
membasahi ujung jarinya dengan ludahnya terlebih dahulu, dia berusaha
menembusi anal itu lebih masuk. Dan tak pelak lagi istriku mengaduh,
kesakitan tapi nikmatnya sangat sensasional, dia tidak menghindar. Sang
lelaki berusaha lebih lembut lagi hingga istriku tidak lagi merasakan
sakit kecuali nikmat yang ..' Mass.. enak banget ssiihh..'.
Kemudian
si tukang madu pindah kebelakang punggung istriku. Tangannya mengangkat
kaki kiri istriku jauh ke atas hingga dalam posisi miring selangkangan
dan kemaluan istriku terpampang. Dari arah belakang lelaki ini
menyorongkan kemaluannya yang panjang itu ke arah memek istriku. Nggak
ada masalah, karena ukuran panjangnya dengan mudah menjangkaku bibir
vaginanya. Istriku yang sudah mulai kehausan langsung meraih kontol di
selangkangannya dituntun untuk menembusi gerbang vaginanya. 'Ooocchh..,
aacchh..', begitu desah dan rintihnya saat dari arah punggungnya lelaki
itu menyebadani dia.
Dan desah rintihan itu semakin sering dan
keras ketika kontol panjang gede itu mulai memompa dengan intensip.
Suara lelaki itu, 'huh, huh, huh, huh..', setiap kali mendorong
batangnya menembusi vagina istriku. Inilah sarapan mereka, seorang istri
yang telah membuktikan kesetiaannya selama lebih dari 20 tahun, runtuh
saat melihat dan merasakan sentuhan kontol gede panjang, entah milik
siapa itu, tukang madu yang sama sekali tidak dikenalnya.
'Mbbaakk,
mau nggak nungging.., kaya anjing gitu lho..', lelaki itu berbisik,
kata 'kaya anjing' itu memiliki kekuatan erotis. Semacam kata yang
merendahkan, menghina. Tetapi kali ini dia merasakan kenikmatan ketika
kata itu diucapkan untuk dia. Dia bahkan merasa ingin ada kata-kata lain
lagi yang lebih hina lagi, misalnya 'pelacur, budakku, anjingku' atau
lainnya. Dia merasakan nikmat yang menjalar dalam jauh di lubuk hatinya,
nikmat birahi karena dihina, karena direndahkan. Dan dia toh pantas
mendapatkannya sesudah dengan jelas dia menyeleweng dari suaminya
sekarang ini.
Dia bangun untuk nungging. Kepalanya dia taruh di
atas bantal yang dipeluknya, pantatnya diangkat ke atas sehingga
menantang wajah lelaki itu.
Dan tak dipungkrinya lagi, pantat dan
lubang dubur istriku yang sangat bersih mulus itu sungguh sangat
merangsang lelaki itu. Sebelum dia memasukkan kembali kontolnya ke
lebang vagina istriku, bibirnya mampir untuk menjilati dan menciumi
pantat dan lubangnya itu. Istriku menjadi histeris. Dengan suaranya yang
parau dia menjerit dan mengaduh. Tangannya meremasi bantal, bahkan
kemudian susunya sendiri, pentilnya dipelintirin menahan kenikmatan
jilatan lelaki itu.
Ketika anal istriku sudah kuyup oleh
ludahnya, lelaki itu bangun seperti anjing jantan mau kawin sama anjing
betina. Dari arah belakang kontolnya didorong menembusi memek istriku
dan terus memompa. Istriku langsung kelimpungan. Dia gerak-gerakkan
pantatnya menyambut setiap doronngan kontol menembusi kemaluannya. Ada
rasa pedih, tetapi nikmatnya lebih besar. Pada kesempatan itu istriku
mendapatkan orgasmenya yang ke delapan. Dia dengan nyaring mengaduh dan
merintih nikmat.
Tahu istriku sudah mendapatkan orgasme, dia
cabut kontolnya. Nafsu lelaki ini justru baru mulai. Kontolnya yang
tegang kaku itu dia pindahkan sasarannya, anus istriku. Diludahinya
kontolnya sebagai pelicin. Kemudian diludahinya pula lubang anal
istriku. Dan sesudah yakin kepala kontolnya berada yepat di lubang anus,
dia mendorong kontolnya untuk menembusi.
Istriku sudah menebak
sebelumnya. Saat tangan lelaki tadi menusuk-nusuk pantatnya, dia tahu
keinginan tamunya ini. Dan dia sendiri, sesudah merasakan tusukan jari
pada lubangnya tadi, timbul keinginanya untuk melakukan persetubuhan
dengan lelaki asing ini seperti anjing di musim pancaroba. Dia tidak
menolak.
Ternyata timbul rasa sakit tak terhingga. 'Maass..
Sakkiitt.., ammpunn.. Jangann mass, sakiitt, uuhh jangann..', sambil
tangannya berusaha meraih kontol itu yang dengan sigap ditepis sang
lelaki. Bahkan saat istriku mau bangkit menghindar, lelaki itu cepat
menangkapnya dan memeluknya erat-erat dari belakang sambil pantatnya
tetap maju mundur mendorong kontolnya terus menembus anal istriku.
Tak
dipungkirinya. Kontol gede panjang itu sangat menyakitkan pantatnya.
Tetapi pegangan lelaki itu sungguh sangat kuat. Kekuatan dia tidak bisa
melawan kekuatan lelaki itu. Dan tusukkan itu tak mampu dia hindari. Dia
merasa diperkosa. Dipaksa untuk melayani nafsu lelaki tamu asingnya
ini.
Rasa sakit itu tetap berlangsung setiap kali kontol lelaki
itu menusuk ke dalam. Permainan tusuk tarik ini berlangsung demikian
lama. Rasanya istriku mau pingsan. Dia belum mendapatkan rasa nikmat
dari pantatnya. Dia hanya mengeluarkan air mata menahan rasa panas dan
pedas di duburnya. Blup, blup, blup, blup, demikian suara dari paduan
kontol dan anal itu. 'Maass, aammpunn.. saakkiitt, mmaass, sakiitt..,
ssakkitt', ternyata erang dan tangis istriku itu justru menjadi pemacu
nafsunya. Dengan semangat yang paling tinggi lelaki itu mempercepat
tusukkan. Ditariknya jauh-jauh kemudian ditusukkannya dalam. Kontol itu
benar-benar seperti tomak yang menusuk korbannya. Makin cepat, makin
cepat.
Dan saat istriku merasakan bahwa lelaki ini sudah tidak
lagi bisa dikendalikan, matanya berkunang-kunang. Rasanya dia menghadapi
pingsan. Dan pada detik berikutnya samar-samar suara teriakan
kemenangan seorang pejantan, 'aarrcchh.., hah, hah, hah..aachh', dan
jauh di lubang pantatnya dirasakan ada cairan hangat yang
menyemprot-nyemprot. Di samar-samar tahu lelaki itu sudah mencapai
orgasmenya. Dan yang lebih penting, kontol pedih itu tidak lagi menusuk,
bahkan cairan hangat itu sedemikian memberikan kenikmatan, pantatnya
tidak lagi pedas. Cairan itu seketika menyembuhkan seperti obat semprot.
Pedihnya langsung surut. Dan.. samar-samar pula, dia merasakan nikmat.
Kontol gede yang masih tertanam dalam vaginanya, rasa legit licin hangat
yang ditumpahkan kontol itu ternyata memberikan akhir siksaan pedih
yang nikmat sekali. Dia telah merasa seperti anjing sesungguhnya.
Kehinaan
yang dilontarkan lelaki tadi menjadi lengkap dan tuntas dengan
tumpahnya sperma sang tamu dalam anusnya. Dia nggak menyesal. Rasa sakit
yang baru saja dilewatinya, bahkan hampir membuatnya pingsan telah
berubah menjadi kepuasan seksual. Bahkan sudah tersirat, suatu saat dia
akan minta macam ini lagi. Dia akan merindukan sakit yang nikmat ini.
Sementara sang tamu mandi, istriku membuat makanan. Dengan bahan yang
tersedia dia buat bubur sereal, telor setengah matang campur simpanan
madunya sendiri, yang ini asli madu Kuwait yang aku beli seharga 100
dollar per botol, woo.., kopi susu dan orange. Rupanya nggak kalah
dengan American breakfastnya Hilton. Dia tata di meja untuk berdua.
Pagi
itu istriku nampak sangat cantik dan bugar. Nampaknya orgasmenyalah
yang membuatnya segar dan ceria. Walaupun belum mandi, dengan celana
pendek mini bertbahan jeans dan blus Armani yang halus lembut, sungguh
dia nampak 15 tahun lebih muda. Orang bilang wanita nampak cantik saat
bangun tidur, itulah istriku kali ini.
Selesai mandi istriku
memberikan celana pendek juga bersama T.shirt pada tamunya. Melihat
tampilan cantik istriku, lelaki asing itu terpesona. Sejak kemarin dia
belum sempat benar-benar memperhatikan tampilan istriku ini. Pagi ini,
sesudah mandi dan segar pula, lelaki asing itu nggak segan-segan memuji
kecantikan istriku. Dibetotnya pantatnya, kemudian dia tarik
kepangkuannya di kursi meja makan. 'Mbakk.., kamu cantik sekali..', dan
mulutnya langsung membungkam mulut istriku. Mereka berpagut dan melumat
sesaat. 'Aku mandi dulu ya maass..', istriku bangkit dan lelaki itu
melepasnya. 'Silahkan mulai makan saja, nanti aku nyusul', demikian
omong istriku sambil meraih handuk menuju kamar mandi.
*****
Pukul 07.35, Rabu
Selama
sarapan lelaki itu berkesempatan memikirkan kembali bagaimana pagi ini
dia berada disini. Jauh dari tempat pondokkannya. Jauh dari lingkungan
miskinnya. Dia merasa seperti orang kaya yang sebentar lagi akan
berangkat kerja ke kantornya. Dia merasa seperti seorang direktur dengan
istrinya yang cantik di sampingnya. Dia bukan tukang madu, bukan tanpa
alamat tetap, bukan pengangguran yang terpaksa mengasongkan botol madu
dari rumah kerumah. Ahh, mungkinkah aku menjangkau hidup macam ini?
Tetapi lamunan itu dibantahnya sendiri. Sekolahmu itu apa? Kalau hanya
jebolan SMP bisa jadi apa kamu? Aahh, udahlah .. Dia nggak mau
berfantasi lebih panjang. Sekarang pikirin saja, bagaimana nanti nyonya
ini mau memborong madunya.
'Mass..', terdengar istriku memanggil
dari kamar mandi, 'Yaa..', 'Masuk sajaa..', saat masuk istriku masih
telanjang. 'Sini mass, aku pengin dicium di sini, hi, hi, hi..'. Lelaki
itu cepat paham, dipeluknya tubuh basah istriku dan langsung berpagut.
Dan tangan istriku langsung mencet bagian depan celana lelaki itu. Dia
pencet-pencet hingga dengan cepat daging dalam celana itu membengkak
memanjang. Kemudian dengan cekatannya tangan-tangan halusnya membuka
kancing celana dan menarik resluiting lelaki itu. Dan lepaslah. Belalai
panjang besar dan kehitaman setengah menggelantung keluar dari
sarangnya. Istriku langsung jongkok pada lututnya. Diraihnya kontol itu
dan diisapnya. Dia jilati dan kulum. Kemudian kepalanya nergerak maju
mundur, bibirnya memompa.
Sang tamu memberi respon dengan cepat.
Berasa gatal nikmat pada kontolnya, dipegangnya kepala istriku, dimaju
mundurkan. Dan dia gerakkan pula maju mundur pantatnya untuk mendorong
dan menarik kontolnya sesuai dengan irama dan kuluman istriku. Desahan
istriku membangkitkan gairah bersama. Tangan kiri lelaki itu mulai
meraih puting susu istriku dan jari-jarinya membuat plintiran yang
sungguh merangsang birahi istriku. Pemompaan semakin cepat. Istriku
pengin minum sperma lelaki itu untuk yang kesekian kalinya. Lelaki itu
tahu, tetapi dia merasa tidak akan semudah yang diharapkan istriku.
Sesudah sekian kali sperma terkuras sebelumnya, butuh waktu leih panjang
untuk mengurasnya kembali.
Tetapi untuk memenuhi harapan istriku
ada jalan. Diraihnya tubuh istriku bangkit. Dia balik ke arah bibir
kolam. Diangkatnya satu kaki istriku dan ditahan oleh tangan kirinya.
Secara otomatis istriku berpegangan pada bibir kolam. Dan dia arahkan
kontolnya menuju kemaluan istriku. Dan jadilah. Istriku disebadani
sambil berdiri di kamar mandi. Dia pompa kemaluan istriku. Gerakkan
keluar masuk bertubi-tubi kontolnya yang terjepit vagina istriku
membuatnya birahinya terkatrol. Dengan cara itu dia akan mampu memeras
keluar lagi spermanya.
Dan memang, sesudah beberapa menit
berlangsung, terasa oleh lelaki itu bahwa tak lama lagi akan ejakulasi.
Pompanya dipercepat. Istriku merintih dan mengerang. Lelaki itupun
mendesah-desah. Makin cepat, makin cepat ..dan..,'Mmbaakk aku mau
keluarr.. isepin yaa, isep yaa, isepp..', dia copot kontolnya dari
vagina istriku, kemudian dia pegang kepala istriku dan tekan agar dia
jongkok kembali. Istriku yang memang haus sperma itu langsung jongkok
dan mendongakkan wajahnya ke selangkangan lelaki itu. Sementara itu
tangan kanan lelaki itu sibuk mengocok-ocok kontolnya yang ujungnya
tepat mengarah ke muka istriku. Reaksi istriku adalah menganga, membuka
mulut serta menjulurkan lidahnya bersiap untuk menangkap puncratan
sperma dari kontol itu. 'Telan nihh.., telan niihh, makan yaa mbbakk,
makan pejuhku ya mbbakk.. telann yaa..', gumamnya yang diikuti kocokkan
yang semakin cepat.
Gumam-gumam itu benar-benar membuat istriku
semakin bernafsu. Mulutnya dibuka lebih lebar lagi dan lidahnya
dijulurkannya lebih panjang. Dia asongkan lebih ke depan lagi mulutnya
hingga ujung kontol itu persis di antara dua bibirnya. Dan tak lama ..
Dari
kontol lelaki itu muncrat-muncrat sperma panas dan segar langsung masuk
ke rongga mulutnya. Nampak juga lelehan jatuh ke lidahnya. Istriku
tetap menganga hingga puncratan itu reda. Sekitar 7 kali puncratan air
mani kental milik lelaki itu. Istriku mengenyam-enyamnya. Nampak seakan
nggak dibiarkan untuk tertelan. Ingin rongga mulut itu menikmatinya
lebih lama. Ingin agar saraf perasa di mulutnya merasakan asin, pahit
dan gurihnya air mani ini lebih lama sebelum pada gilirannya
tenggorokannya basah dialirinya.
Usai itu, kontol lelaki itu
roboh terkulai. Istriku menjilati sisa-sisa sperma di ujung kulupnya.
Pasti dia masih dirundung nafsu birahi. Peristiwa barusan yang
mendongkrak libidonya perlu diakhiri dengan orgasmenya. Dia berbisik
kepada tamunya, 'Maass, boleh nggak kalau aku nyiumin ini sampai aku
puas..?', lelaki itu kurang ngerti maksud istriku, tetapi dia mengangguk
saja. Saat melihat istriku mengambil ketimun jepang, yang ternyata
telah disiapkannya sejak mula, lelaki itu mulai paham. Dilihatnya dengan
tangan kirinya istriku berusaha memasukkan ujung ketimun tadi ke
kemaluannya, sementara tangan kanannya meraih kontolnya untuk di ciumi
dan lumat-lumat. uuhh.. nafsunya perempuan ini, demikian dalam pikiran
lelaki itu.
Dan yang nampak kemudian adalah tangan kiri yang siuk
menahan ketimun sementara pantanya naik turun mendorong kemaluannya
melahap ketimun itu, dan di atas sini bibirnya mengecupi, mencium dan
menjilat-jilat kontol, ujungnya, bijih pelernya dengan penuh nafsu dan
kerakusan. Desahan. erangan dan rintihan nikmat terdengar terus menerus
dari mulutnya. Istriku benar-benar ingin mendapatkan kepuasan yang
selama ini nggak pernah ia dapatkan.
Lambat tapi pasti, birahinya
bergerak memuncak. Adegan erotik yang dilakukannya memberikan rasa
penuh bara erotik. Kegatalan pada dinding-dinding vaginanya yang
menyeruak menggiring menuju puncaknya. Mulai terasa ada yang akan hadir.
Rasa pengin kencing mendesak seluruh otot-otot di seputar kemaluannya.
Dengan energi yang sepertinya tak habis-habis istriku mempercepat naik
turunnya bokong dan kemaluannya. Ketimun itu dia ayangkan menjadi kontol
gede yang menusukinya. Pandangannya mengabur. Kesadarannya ikut
mengabur. Rasa malu, sungkan, enggan pada tamunya tak tersisa lagi.
Orgasmenya telah berada di ambang.
Dengan teriakan 'Aarrcchh..,
hhuuzzhh, ..mmaazzhh, aakk..aakkuu kkelluuaarr..', 'Hoohh..hhoohh,
hhoohh..hhoohh..hhoohh', 'Maass ..hhoohh .. kkelluuarr ..'. Lelaki itu
iba hati. Tetapi dia juga terpancing, kontolnya sempat tegak sesaat
melihat adegan erotik itu. Tapi langsung redup. Istriku telah mendapat
yang dia inginkan. Dia terduduk di lantai basah. Tangannya menggelayut
pada paha lelaki itu. 'Maaf, ya maasszz.. aku jadi nafsu terus niihh
sejak ketemu masnyaa..'.
Beberapa saat kemudian mereka telah
kembali ke ruang makan. Istriku sarapan. Semua yang tersedia dia makan
habis. Tenaga yang terkuras itu memerlukan kembali energinya.
Beberapa saat kemudian ..
*****
Pukul 08.18, Rabu
'Mbakk.., saya mesti pulang nihh', penjual madu mulai angkat bicara.
'Iyaa, ntar aku beli madunya. 5 botol saja yaa', sambut istriku.
'Wah, terima kasih banget', jawabnya lega.
Tapinya,
ada syarat lho', istriku senyum-senyum penuh arti, 'Mas mesti kasih
hadiah aku', sambil alisnya sedikit diangkat dan beranjak dari kursinya
langsung minta dipangku.
'Aku minta sekali lagi. Boleh yaa..',
lelaki itu paham. Perempuan satu ini memang nafsunya gede banget.
Tangannya merangkul leher lelaki itu dan bibirnya langsung mencium.
Lelaki
itu membalas dengan tak kalah hangat. Dia sendiri juga memiliki tenaga
dan semangat yang berlimpah. Ciuman istriku disambut dengan lumatan.
Kembali bertukar lidah dan ludah.
Tangannya mulai meremas-remas
susu istriku. Jari-jarinya memilin-milin pentilnya. Istriku kembali
memperdengarkan desahnya. Pagutan semakin lekat seakan tak terpisahkan.
Geliat istriku sebagai bentuk respon gelitik jari-jari lelaki pada
pentilnya membuat duduk lelaki itu sedikit oleng. Sadar kursi di ruang
makan itu nggak kuat untuk duduk berdua istriku bangkit. Dibimbingnya
lelaki itu ke meja dapur yang kokoh. 'Mas, kaya di kamar mandi lagi,
yuuk', pinta istriku.
Tanpa menunggu jawaban dia plorotkan
celananya hingga tinggal celana dalamnya. Demikian pula sang tamunya.
Dia buka kancing celana dan resluitingnya. Celananya dia buang ke
lantai. Kontolnya belum ngaceng benar, tetapi dorongan nafsunya sudah
mengembang.
Dari arah belakang dirogohkannya tangannya ke blus
istriku dan kembali tangannya meremasi buah dadanya. Istriku menempatkan
dirinya. Tangannya ertumpu pada meja dapur hingga tubuhnya menjadi
sedikit nungging. Lelaki itu menggosok-gosokkan kemaluannya ke pantat
istriku. Nampak kemaluan istriku sudah ranum menunggu sodokkan. Tetapi
kontol lelaki itu belum sepenuhnya siap untuk menembusinya.
Istriku
tahu, dia harus aktip merangsanganya. Pertama-tama dicobanya
menggerakkan pantatnya menyambut gosokkan kontol itu. Dan desahannya
mulai dijadikan jurus perangsang nafsu lelaki. 'Mass, akkuu mau
terus-terusan ngentot sama Mas lhoo', rangsang istriku dengan kata-kata
kotornya. 'Aku mau lhoo jilatin pantat mass..', jurus berikutnya.
Lelaki
itu belum menunjukkan sepenuhnya untuk ngentot istriku. Sesudah 6 kali
menguras sperma selama hampir 17 jam, libidonya menurun. Masih
memerlukan waktu untuk mengangkatnya kembali.
'Sebaiknya aku
nggak paksakan. Tunggu beberapa saat lagi', demikian kesimpulan istriku.
Mesti diciptakan suasana yang bisa membangkitkan rasa dan memancing
birahi. 'Mass, aduuhh.., masih perih nihh..', istriku melempar masalah
sambil tangan kanannya menahan tubuh dan genjotan lelaki tamunya itu.
'Adduhh..', lelaki itu mendengarnya dan gembira dalam hati. Ah,
untunglahh.., 'Yaahh.., nggak pa pa, kita duduk-duduk dulu yok, di ruang
tamu..', dia mengajak pindah ke depan.
'Ok, aku bikin minuman.
Kita dengerin musik. Mas tunggu yaa..'. Istriku sigap, menyiapkan
minuman dan kemudian ke ruang depan ngutak-utik sound system. Tak lama
kemudian terdengar lantunan lagi-lagu romantis yang langsung membuat
suasana berubah.
Nampaknya tamunya menikmati banget suasana ini.
Badannya disenderkan ke sofa, dan kakinya pelan berdendang. Mungkin
pikirannya mulai hanyut.
Pukul 08.35, Rabu
Beberapa menit
istriku masuk ke kamar. Dia ganti baju. Dia pakai baju yang dia rasa
terbaik. Terbaik saat itu adalah yang paling mempesona birahi para
lelaki. Blus tipis tanpa BH dengan ketiak yang terbuka dan 'rok kulot'
hingga diatas lutut. Dengan pakaian macam itu artinya dia siap menerima
jamahan tangan-tangan kasar lelaki asing itu. Dia siap menerima
perlakuan kasar atau penghinaan dari pemilik kontol gede itu. Dia siap
jadi budak nafsunya. Wwwoo, dia langsung terbakar oleh bayangannya.
Kembali jari-jarinya memainkan pentilnya sendiri. Dia bergelinjang.
Tak
lupa parfum. Di pahanya, ketiaknya, memeknya, lehernya. Parfum ini
sangat terkenal. Suaminya membelikan sepulang dari Eropah. Baunya sangat
lembut tetapi sungguh tak terlupakan. Bau itu akan lekat se-akan
selamanya. Bau itu akan selalu dikenang oleh lelaki itu. Bau yang lembut
itu akan langsung mendongkrak birahinya.
Dalam alunan musik
stereo yang romantis, istriku keluar kamar menuju ruang tamu. Lelaki
asing itu masih menaruh kepalanya di sandaran sofa. Matanya setengah
meram, tapi bukan ngantuk. Pikirannya sedang melayang dibawa alunan
musik romantis itu.
Saat istriku tampil keluar dengan pakaiannya
yang sungguh mempesona, kemudian hidungnya disergap oleh parfum yang
sangat menghanyutkan, lengkaplah susana romantis di ruang tamu ini.
'Mass,
aku kangen terus ssiihh..', suara itu langsung disambung dengan
rebahnya tubuh istriku di pangkuannya. Secara otomatis tangn-tangan
kekarnya meraih tubuh cantik itu. Dan yang kemudian langsung nyambung
dengan dekapan dan pagutan. Sungguh mereka berdua ini sangat hewani,
nafsu birahinya nggak habis-habis walaupun selama 18 jam terakhir mereka
telah melakukan lebih dari 9 kali hubungan badan.
Dengan posisi memunggungi sang tamu, istriku rebah di pangkuannya dengan
tangan-tangannya meraih leher lelaki itu. Dengan posisi macam itu hal
yang paling gampang dilakukan sang tamu adalah merogoh blus,
merangkulnya sambil tangan-tangannya memerasi susu putih lembut istriku.
Duduk
berpangkuan macam itu memang tidak untuk diam, tenang. Duduk macam itu
menuntut tubuh selalu bergerak merubah posisi agar keseimbangan tubuh
terjaga. Istriku selalu menggeser pantatnya ke kanan atau kekiri atau
maju atau mundur. Situasi macam itu, ditambah aroma parfum yang
mengalirkan imajinasi erotis dari tubuh halus mulus, tangan yang
menikmati empuknya buah dada perempuan haus, musik romantis sungguh
menjadi katrol yang paling efektif untuk mendongkrak nafsu birahi si
tukang madu. Dia menciumi ketiak istriku. Tangannya bergerak turun dan
meremasi bibir vaginanya yang rasanya semakin mengencang.
Kontol
lelaki itu tak bisa di tahan lagi. Celana pendeknya yang membuat terasa
menjadi sempit dan menyakitkan dilepaskan kancing dan resluitingnya,
sehingga barangnya langsung mencuat keluar menantang langit-langit ruang
tamu. Istriku memang menantikan semua ini. Dia sigap turun dari
pangkuan. Dia rebahkan tubuhnya untuk menjangkau dada lelaki itu.
Bibirnya langsung menciumi dan menggigiti daging-daging gempalnya.
Puting susunya disedoti dan jilat hingga kuyup oleh ludahnya. Lelaki itu
mengerang-erang. Istriku semakin liar. Jilatannya naik ke ketiaknya.
Hidungnya yang menyergap bau ketiak dia benamkan dalam cekungan berbulu
milik sang tamu. Tak pelak lagi desah dan rintihan tukang madu
bersahutan dengan desah dan suara-suara clup, clup, clup dari kecupan
bibir istriku.
Mereka sudah memasuki ambang kenikmatan. Tangan
kiri istriku memegang tongkat panas di selangkangan tukang madu dan
mengocoknya. Daging panjang dan keras ini telah menjadi obsesi istriku
yang mampu membuang kesetiaan pada suaminya yang telah dia pertahankan
sepanjang lebih 20 tahun. Tetapi sekaligus yang juga membuktikan bisa
memberikan kepuasan hingga menghadirkan 8 kali orgasme sejak 18 jam
terakhir. Kali ini dia harapkan meraihnya kembali sebelum tukang madu
ini pergi meninggalkannya.
Ya, 20 tahun dan 18 jam, sungguh tak
bisa diperbandingkan. Selama ini orgasme baginya hanyalah semacam
dongeng dari negeri tetangga, negeri teman gosip. Dia nggak mengimpikan
untuk benar-benar meraihnya, mewujudkannya. Tetapi 18 jam terakhir ini
.., sofa ini menjadi saksi, kamar mandi, dapur, kamar tidur, pakaian
suaminya, makanan dari lemari es dan lainnya yang ada di dalam rumah ini
bisa menjadi saksi. Orgasme itu bukan lagi impian. Orgasme itu telah
menjadi kenyataan. Sekarang perselingkuhan istriku dengan tukang madu
memasuki 19 jam. Mungkin dia akan meraihnya lagi hingga mencapai 10, 11
atau 12 kali sampai saatnya sang tamu pulang nanti.
Kali ini sang
tamu sudah nggak bisa sabar. Dan inilah dambaan istriku, "lelaki yang
menyerang". Diangkatnya tubuh istriku kepangkuannya menghadap
punggungnya. Kulotnya yang telah lepas sejak tadi memudahkan lelaki ini
menemelkan kepala kontolnya langsung ke lubang vagina istriku. Dan tidak
terlampau sulit, bless.., kontol yang panjang itu langsung membenam.
Dan istriku langsung merasakan adanya daging panas menembusi kemaluannya
yang langsung saraf-saraf birahi dalam dinding vaginanya mencengkeram.
Rasa kegatalan menjalar pada seluruh dinding itu. Dan saraf-saraf itu
setiap kali memperketat cengkeramannya hingga sang tukang madu merasakan
kontolnya seperti ditarik-tarik disedoti. Wwaadduuhh.., enak
bangeett.., begitu yang dia desahkan.
Semua yang sedang
berlangsung mendesak sang tamu untuk menyodoki kemaluan itu. Dari arah
samping nyata banget bagaimana pantatnya berirama naik turun mengangkat
beban pantat bahenol istriku yang juga demikian keenakkan hingga desahan
dan rintihannya tak terbendung.
Genjotan yang terus menerus dan
makin cepat mengocok dinding birahi dalam vagina membuat orgasme istriku
hadir kembali untuk yang kesekian kali. Teriakkannya nggak bisa
dicegah. Dengan wajah seperti kemasukkan setan, rambut yang awut-awutan
dan tubuh yang terus menaik dan turunkan pantatnya mulutnya tak
henti-henti meracau meneriakkan enaknya kontol lelaki itu.
Tapi
kali ini sang tamu nggak lagi memberikan ampun. Pada kesempatan
menjelang dia mesti keluar dari rumah ini dan kembali ke jalanan
menjajakan madunya, dia justru mendapatkan dorongan nafsunya menggelora
bagai gelombang tsunami yang menyerang pantai-pantai indah di lautan
Teduh. Kontolnya terus dirangsang kegatalan yang amat. Dia masih jauh
dari orgasmenya. Suara-suara istriku tidak menggoda untuk secepatnya
menumpahkan air maninya. Dia terus memompa. Bahkan saat istriku
meneriakkan tumpahnya cairannya, lelaki ini dengan cepat merubah posisi.
Dia bangkit, istriku di tengkurepkan ke sofa kemudian ditindihnya.
Tangannya langsung meraba kemaluan istriku untuk mengarahkan kontolnya
kelubangnya. Dan kena. Kemudian kembali dia memompa. Cepat, makin cepat.
Seluruh tubuh istriku bergoncang. Sofa itu juga bergoncang. Teriakan
aduh-aduh istriku dia abaikan. Dialah sekarang yang kemasukkan setan.
Perilaku
lelaki asing penjual madu ini sangat menyakitkan lubang vagina istriku.
Tetapi aneh, pada kondisi macam itu tiba-tiba orgasme berikutnya
datang. Dan menjelang kedatangannya itu, rasa pengin kencing yang
mendesak telah menghapus semua rasa perih di dinding vagina. Kembali
kenikmatan dia songsong dengan kembali menunjukkan goyangnya pada pantat
dan pinggulnya. Kemudian dia cengkeram kuat-kuat kulit jok sofa.
Orgasme itu meledak. Vaginanya membanjir. Bibir-bibir vaginanya berbusa
oleh cairan yang terpompa keluar mengikuti keluar masuknya kontol lelaki
itu. Diantara keringat yang membanjir dan sodokkan yang belum juga
reda, istriku masih bisa mengingat, ini adalah orgasmenya yang ke
sepuluh.
Tahu bahwa istriku kembali mendapatkan orgasmenya,
sementara dia masih jauh dari kemungkinan menyemprotkan spermanya,
diangkatnya pantat istriku.
Kini istriku nungging. Kepalanya
bersandar pada bantalan sofa. Jari-jarinya berpegangan pada tepi jok
dimana terletak lipatan jahitan kulit yang cukup tebal untuk
dicengkeram. Terlintas ada kecemasan pada wajah istriku. Posisi macam
ini tadi sewaktu bangun pagi sudah dilakukannya. Pada posisi begini
hampir dia kehilangan kesadaran karena menahan kesakitan. Kini lelaki
ini kembali menarik pantatnya agar dia nungging seperti tadi pagi.
Sepintas
lelaki itu menjilati anusnya. Kemudian meludah. Diludahinya anus itu.
Tak pelak lagi, dia akan menembusi duburku lagi, begitu batin istriku.
Dia berusaha menolaknya, berontak dan menggeliat-geliat, keluar suara
ketakutannya yang disertai permohonan untuk tidak melakukan pada lubang
itu. Tapi mana mau dengar ..
Dijambak dan tariknya rambut istriku
seperti menarik tali kekang kuda. Dan kata-kata itu meluncur; 'Diam
anjing! Diam pelacur, perempuan murahan!!', sambil menarik lebih kuat
lagi rambut istriku hingga lehernya mendongak persis anjing kampung yang
kena jerat hansip. 'Kamu khan mau rasakan kontol gedeku, nih!',
sambungnya. Dan dia lakukan itu. Nggak pakai gerakkan lambat lagi. Kali
ini seperti menumjamkan pedang, kontol gede panjang itu langsung
menembus dubur istriku.
Rasanya, istriku benar-benar kelengar.
Mungkin hanya sekitar 3 detik. Saat duburnya menerima tusukkan
kontolnya, rasanya seperti besi panas membara yang menembus pada lubang
itu. Sepertinya ada suara trocos, trocos, trocos pada dinding analnya.
Itu kemungkinan putusnya saraf-saraf lembut pada dinding peka itu.
Selanjutnya
dia rasakan besi panas itu memompa menusuki anusnya. Dengan rambut yang
menjadi tali kekang, lelaki itu ngentotin pantat istriku penuh
kenikmatan. Suaranya terus mencaci dan mengumbar kata-kata kotor dan
menghinakan. Dalam posis itu istriku masih bisa berfikir. Bukankah dia
mau yang seperti ini?! Bukankah saat dia berdandan tadi hal seperti ini
justru yang dia harapkan, dambakan. Dan sekarang sedang dia alami.
Dihina, dicaci, dientot pantatnya. uuhh.. panasnya, pedihnya, pedasnya.
Tapi saat-saat mendengar ucapan-ucapan kotor lelaki itu, ada yang dia
merasa tidak mau dikalahkan. Dia merasa tidak mudah dikalahkan. Bukankah
dulu dia biasa menghadapi tantangan?! Bukankah dia memang memiliki jiwa
yang suka tantangan? Jiwa petualangan? Mana jiwa itu?
Ahh, yang
berkembang berikutnya justru aneh. Cacian, hinaan dan rasa sakit pada
dubur itu pelan-pelan dia terima. Dia terima sebagai tantangan. Dia
terima sebagai hal yang seharusnya bisa dinikmati. Tiba-tiba
adrenalinnya mengalir. Rasa takut dan sakitnya berubah menjadi semacam
syarat yang memang sudah disiapkan sebelumnya untuk mencapai nafsu
petualangannya. Kali petualangan seksual, penyelewengan dan
pengkhianatan pada hal-hal yang selama ini dia cintai dan hormati
sempurna sudah. Pada dasarnya dia melawan dirinya sendiri. Dan yang
kemudian terjadi adalah sama sekali diluar jangkauan nalarnya. 'Ooo,
amppunn..', lenguhnya hampir nggak terdengar. Dia mendapatkan orgasmenya
yang ke sebelas. Kemudian menjatuhkan seluruh tubuhnya ke sofa saat
lepas dari pegangan lelaki itu hingga tubuhnya merosot ke lantai.
Istriku
benar-benar lemas sesudah orgasmenya yang terakhir ini. Dia betul-betul
pasrah. Antara rasa kalah dan menang itulah adanya. Yang tersisa adalah
lubang pantat yang tetap perih dan pandangan matanya seperti ngantuk
yang berat sekali. Segalanya samar-samar. Terasa ada keringat yang
mengalir dari dahinya, turun ke mata, kehidung, kemulut, dia jilat
sedikit, kemudian tidak ingat lagi. Semuanya gelap, tenggelam dalam
ketidak sadaran. Kantuk karena kelelahan dan kesakitan yang amat sangat
menyerangnya membuat istriku langsung tertidur.
Ada tangan yang
meraih wajahnya, dan suara itu, 'Ayoo, mbaakk, telann.. Minum pejuhku..,
makan spermaku.., ayoo', terasa ada tangan yang menampari pipinya dan
kemudian ada daging keras membulat yang mendorong-dorong ke bibirnya.
Heran pada saat-saat seperti itu mulut itu masih siap menganga. Dalam
keadaan setengah sadar itu istriku masih dikuasai obsesinya untuk
menelan sebanyak mungkin sperma yang keluar dari lelaki tukang madu.
Kecuali rasa hangat-hangat panas, mulutnya tidak lagi menangkap rasa
lainnya. Dalam keadaan setengah sadar itu pula, lidahnya masih
menari-nari menjilati ceceran sperma disekitar mulutnya dengan rakus.
Bukankah setiap hal yang keluar dari tubuh pemilik kontol gede selalu
bisa dinikmati, begitu samar-samar keyakinan dalam pikiran istriku saat
itu. Sesudahnya, tangan-tangan yang meraih wajahnya tadi melepas begitu
saja, hingga tubuh cantik itu rubuh ke lantai. Istriku kembali tertidur.
*****
Pukul 09.35, Rabu
Nggak
tahu berapa lama ia merasa seperti tertidur dengan kelahan yang amat
sangat. Masih menggeletak di lantai saat seseorang menggoyang-goyangkan
tubuhnya, 'Mbak, mbaakk.., bangun makk.., saya mesti pulangg..'.
Dengan
kelopak yang tetap memberat istriku bangun, melayang, dan samar-samar
melihat tukang madu itu telah berpakaian lengkap. Dan itu adalah
pakaiannya saat dia datang kemarin. Baju kotak-kotak dengan celana
khakinya.
Dia jadi ingat semuanya. Pikirannya cepat kembali utuh.
Dia bangkit pelan-pelan sambil yangannya bertumpu ke meja sofa, 'Ahh,
sorry mass, aku ketiduran .., bentar ya mas..'.
Nampak terseok,
istriku bangun dan bergegas ke belakang. Kekamar mandi untuk sekedar
mengusap mukanya agar mendapatkan kesegaran dan matanya melek, kemudian
ke kamar tidurnya.
Dia ambil beberapa lembaran uang dari
dompetnya. Mencari amplop dari laci meja kerjaku dan memasukkan uang
tadi kedalamnya. Kedepan menemuai tamunya, menyodorkan amplop itu. 'Ini
mas, tinggal saja 5 botol untuk persediaan saya', 'Terima kasih ya, mau
nemenin disini.. Mudah-mudahan madunya laris'. Begitulah istriku, pada
saat seperti itu dia bisa saja tiba-tiba menjadi orang asing banget bagi
siapapun. Dengarkan omongannya tadi. Tanpa emosi, tanpa basa-basi.
Seakan nggak pernah terjadi apa-apa di antara mereka. Kering.
Untung
tukang madu inipun cepat menyesuaikan diri. Dia juga sudah siap kembali
ke dunia nyatanya. Diterima amplop itu, dihitungnya, uuhh.., ternyata
jauh lebih dari harga yang semestinya, 5 lembar 100 ribuan. Tetapi dia
ingin jujur saja, 'Bu, ini lebih.., cuma 100 ribu saja koq?!', 'Iyaa,
nggak pa pa, buat nambahin ongkos jalan'. Sempat geli juga istriku,
lelaki ini ternyata cepat kembali ke statusnya, dia kembali memanggil
'bu'. Dan pikirannya melintas sesaat, '19 jam kami saling menggumuli,
nggak terlintas sedikitpun untuk saling tanya nama. Keasyikkan syahwat
ternyata lebih merampas pikiran mereka. Tenggelam dalam nafsu birahi
macam hewan, liar dan tak terkendali jauh lebih nikmat dari nama-nama.
Perasaan tetap asing antara mereka sadar atau tanpa sadar mereka rawat.
Dan kondisi macam itulah yang memberikan kekuatan mereka untuk berpacu
dalam impian erotik tanpa batas.
Istriku sebentar menengok
jalanan dari kaca jendela, sepi. Orang-orang pada ke kantor, para istri
di dapur. 'Ok, mas, selamat jalan.., mumpung sepi nihh..!'. Tukang madu
itu paham, bergegas, diraihnya botol madu sisanya, keluar, kejalanan.
Sebentar dia tengok ke kaca jendela. Dia nggak bisa lihat ke dalam
silau. Kemudian dia melihat ke depan. Pikirannya langsung kembali, rumah
berikutnya mana yang mau ditawarin madu hari ini?! Ahh, sebaiknya dia
cari makan dulu. Kerja keras sejak kemarin belum diimbangi makan yang
cukup. Makanan orang gedongan nggak membuatnya kenyang.
*****
Pukul 09.45, Rabu
Dan
istriku dengan langkah-langkah terseok menuju ke kamar tidur dan
langsung melemparkan tubuhnya ke kasur. Berharap rasa pedih pada vagina
dan duburnya sudah sembuh saat bangun nanti. Masih sempat berhitung
sebelum terlena, edan, 20 tahun nggak bias kuraih dari suami, 19 jam
dengan lelaki tak kukenal kudapatkan 11 kali orgasmeku. Wajah lembut itu
pipinya menyentuh bantal lembut, dari bibirnya menyungging senyum
memasuki mimpinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar